Page 131 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 131
Filipi hidup sebagai bangsa Romawi. Demikian pula orang Kristen seharusnya hidup
sebagai warga Kerajaan Surga karena mereka adalah milik Kristus. Sebagai warga
Kerajaan Surga sudah seharusnya mereka hidup dengan cara yang berbeda, yaitu cara
hidup sesuai dengan Kerajaan Surga.
5. 1 Petrus 2: 9–12
Seperti dalam Bab 1, di sini kita berjumpa kembali dengan ayat-ayat ini namun
dengan konteks yang lebih luas. Meskipun menggunakan nama ”Petrus”, kebanyakan
pakar menyangsikan bahwa surat ini ditulis oleh Rasul Petrus, murid Yesus. Pertama,
bahasa Yunani yang digunakan dalam surat ini terlalu canggih untuk seorang nelayan
seperti Petrus. Kedua, surat ini berbicara tentang penganiayaan oleh Roma yang
diduga dilakukan oleh Kaisar Domitianus pada tahun 81 M. Artinya, sudah cukup
lama sejak Yesus naik ke surga dan gereja berdiri. Kemungkinan besar Petrus sendiri
sudah meninggal pada waktu itu.
Surat ini mengandung pesan yang berusaha menguatkan orang-orang Kristen
yang mulai ditindas oleh Roma. Mereka diingatkan bahwa di dalam Kristus mereka
telah menjadi manusia baru. Dulu mereka bukan umat Allah, tapi sekarang mereka
umat Allah, dulu mereka tidak dikasihi, tapi sekarang beroleh belas kasihan (ayat
10). Dulu mereka orang biasa, sekarang menjadi bangsa yang terpilih, imamat yang
rajawi, dan bangsa yang kudus, umat milik Allah sendiri (ayat 9). Dulu mereka tinggal
di dalam kegelapan, sekarang mereka telah dipanggil keluar untuk masuk ke dalam
terang Allah yang ajaib. Itulah sebabnya sekarang mereka harus menunjukkan bahwa
mereka adalah orang-orang yang baru, sama sekali berbeda dibandingkan dengan di
masa-masa sebelumnya. Inilah arti hidup baru. Inilah arti pertobatan perubahan 180
derajat dari manusia lama menjadi manusia baru.
Dalam bahasan Surat Filipi 3: 17–21 di atas telah disebutkan bahwa orang
Kristen adalah warga Kerajaan Surga. Dalam Surat 1 Petrus 2: 11 kita diingatkan
bahwa adalah ”pendatang dan perantau”. Artinya, kita hidup di dunia sebagai orang
asing, karena memang kita tidak hidup dengan nilai-nilai dunia, melainkan nilai-nilai
Kerajaan Surga (Mat. 5: 3–12 di atas). Kembali di sini kita diimbau untuk menjaga
cara hidup kita agar tetap baik, ”supaya apabila mereka memfi tnah kamu sebagai
orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik
dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.” (1 Petrus 2: 12).
J. Penilaian Kegiatan Bab V
Penilaian kegiatan 1: Belajar dari lagu
Lagu KJ 260 ”Dalam Dunia Penuh Kerusuhan” dinyanyikan dan didiskusikan
maknanya. Lagu ini berisi sebuah doa pengharapan akan datangnya Kerajaan Allah
yang akan menyelamatkan manusia dari kemelut, dari kemiskinan, ketidakadilan,
dan berbagai bentuk penderitaan lainnya.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
123