Page 134 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 134

A. Pendahuluan
              Kegiatan 1
                 Bahan ini dimulai dengan meminta siswa mengamati keadaan di gereja mereka
              masing-masing: berapa banyak orang muda, termasuk remaja yang ada di gereja
              mereka? Berapa persen jumlah mereka bila dibandingkan dengan seluruh anggota
              jemaat? Minta mereka mencatat jumlah orang muda dan remaja yang ada. Manakah
              yang lebih banyak? Mengapa demikian? Minta mereka mencoba memikirkan kira-
              kira apa yang menjadi penyebabnya.
                 Kemudian mintalah siswa mendaftarkan kegiatan-kegiatan apa saja yang ada di
              gereja mereka yang dibuat untuk remaja dan pemuda. Lalu kelompokkan mereka
              dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 4–5 orang dan bandingkan dengan apa
              yang didaftarkan oleh teman-teman mereka dalam satu kelompok itu. Kegiatan-
              kegiatan apa yang sama? Apa yang berbeda? Mengapa gereja mengadakan kegiatan-
              kegiatan itu? Apakah mereka merasa tertarik dengan kegiatan-kegiatan tersebut? Bila
              jumlah murid di kelas terlalu sedikit misalnya hanya 3 –4 orang, mereka tidak perlu
              dibagi-bagi dalam kelompok. Guru dapat meminta mereka langsung menceritakan
              apa kegiatan-kegiatan remaja atau pemuda yang disediakan gereja mereka.


              B. Pandangan Orang Muda tentang Gereja
                 Pembelajaran kemudian dilanjutkan dengan meminta siswa membaca pandangan-
              pandangan orang muda tentang gereja dari berbagai tempat. Kutipan-kutipan ini
              berasal dari orang-orang muda di negara-negara Barat. Dari apa yang kita lihat,
              dapat kita simpulkan bahwa banyak dari mereka yang tidak puas atau bosan dengan
              kegiatan di gereja mereka. Kegiatan umumnya monoton, hanya itu-itu saja. Ada pula
              yang merasa bahwa gereja tidak memberikan perhatian besar kepada orang-orang
              muda. Ada lagi yang merasa bahwa gereja hanya memberitakan ancaman-ancaman
              hukuman neraka apabila mereka tidak ke gereja. Hal-hal seperti ini membuat orang
              gagal menemukan kebahagiaan di dalam ajaran agama. Agama hanya menciptakan
              ketakutan-ketakutan dengan berbagai hukuman. Ini adalah ajaran yang keliru tentang
              agama.
                 Bagaimanakah seharusnya agama dipahami? Lori Hoeck mengungkapkan
              keyakinan yang menarik tentang bagaimana agama seharusnya diajarkan dan dijalani
              dalam kehidupan kita.
                 Beberapa ajaran agama yang aku rasakan tidak berguna lagi memang pintar
              menciptakan rasa takut:
              •  Takut untuk memiliki harga diri pribadiku dan kebijaksanaanku sendiri.
              •  Takut akan gerak dan arus yang mengarah kepada Roh Kudus.
              •  Takut dalam mengambil keputusanku sendiri tentang Kitab Suci.




                   Kelas IX SMP
             126
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139