Page 174 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 174
makan bersama dengan orang lain adalah cara yang sangat baik untuk mengenal lebih
dekat kepada orang tertentu. Kita dapat berbicara sambil makan, merasa lebih dekat,
suasana santai, dan tidak tergesa-gesa. Dalam kenyataan Tuhan Yesus sering makan
dengan orang lain, misalnya dengan Marta dan Maria, makan dirumah pemungut
cukai, dan makan perjamuan dengan para murid-Nya. Bukankah Tuhan Yesus tidak
perlu makan dengan siapapun? Juga Dia tidak membutuhkan makanan dari orang
lain. Tentu Ia melakukannya karena itulah cara terbaik untuk melayani orang lain
secara pribadi.
3. Peduli terhadap Kebutuhan Orang Lain.
Bagaimana rasanya saat orang lain mengerti kebutuhan kita dan memberi apa
yang kita butuhkan? Tuhan Yesus dalam hidupnya memberikan contoh, bagaimana
peduli terhadap kebutuhan orang lain. Pernah terjadi, pada suatu hari Tuhan Yesus
benar-benar meninggalkan khalayak ramai agar secara pribadi dapat melayani secara
pribadi Yairus dan putrinya (Mrk. 5: 21-24). Sering kali kita berasumsi bahwa makin
banyak orang yang mendengarkan kita dalam kesempatan tertentu, maka makin besar
dampak yang kita peroleh. Akan tetapi, dalam kejadian tersebut justru sebaliknya,
Tuhan Yesus memilih yang sedikit daripada yang banyak. Meskipun demikian
ternyata Tuhan Yesus tidak selalu berbuat demikian.
Misalnya, Tuhan Yesus pernah meninggalkan banyak orang, agar dapat sendirian
dengan para murid-Nya. Akan tetapi, ketika orang banyak mengikuti Dia, maka Tuhan
Yesuspun berbalik karena kasih-Nya dan melayani mereka (Mrk. 6: 30-34). Dengan
demikian dapat kita simpulkan sebetulnya tidak ada patokan atau aturan yang tegas
yang menyatakan bahwa ”yang sedikit lebih baik dari yang banyak”. Sebab kalau
demikian, maka Tuhan Yesus akan mengabaikan kebutuhan banyak orang. Meskipun
Tuhan Yesus sering melayani pribadi dan kelompok-kelompok kecil, tetapi Ia tidak
pernah mengabaikan atau tidak memperdulikan kebutuhan banyak orang. Memang
besar kecilnya kelompok tidak menentukan siapa yang seharusnya kita layani. Akan
tetapi, biasanya kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat kita penuhi dengan sebaik-
baiknya secara individu atau dalam kelompok kecil daripada dalam kelompok besar.
4. Pelayanan Secara Pribadi
Apabila kita perhatikan, sebetulnya pelayanan Tuhan Yesus secara keseluruhan
lebih menekankan pada pelayanan secara pribadi. Sebetulnya hal ini bukanlah suatu
kebetulan. Menarik bagaimana Tuhan Yesus melayani kebutuhan perempuan asing
dari Kanaan yang anaknya sedang sakit. Tuhan Yesus tidak memperdulikan para
murid yang mengusir perempuan tersebut ( Mat. 15: 21-28). Dia tahu siapa perempuan
itu, kasihnya kepada anaknya, dan tekadnya untuk memohon penyembuhan dan
mengikuti Kristus. Demikian juga saat Tuhan Yesus memanggil kedua belas orang
Kelas IX SMP
166