Page 169 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 169
Kini Yosua meminta bangsanya memilih,
”Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada Tuhan, pilihlah
pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek
moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang
negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah
kepada Tuhan!” (Yos. 24: 15).
Apa yang kita pelajari dalam Yosua 24 ialah bahwa Allah itu setia. Manusia dapat
dan harus berubah, tetapi kasih setia Allah tidak pernah berubah. Nah, kalau Allah itu
setia, bagaimanakah sikap kita? Apakah kita akan tidak setia kepada-Nya?
4. 2 Korintus 5: 17
Surat 2 Korintus dikirim oleh Paulus kepada jemaat yang masih dilanda berbagai
masalah. Kalau Surat 1 Korintus dikirimkan Paulus karena jemaat Korintus terpecah-
pecah oleh fraksi-fraksi dan oleh kelompok-kelompok yang merasa memiliki
karunia-karunia yang lebih hebat daripada yang lainnya, Surat 2 Korintus ditulis
karena beredar fitnah di jemaat itu bahwa Paulus bukanlah rasul yang sah. Paulus
juga dikritik karena caranya bicara dan menulis. Paulus menegaskan bahwa seorang
pengikut Kristus harus jelas menyatakan Kristus di dalam hidupnya. Ia adalah seperti
sepucuk surat dari Kristus yang mencerminkan si Pengirimnya (2 Kor. 3: 3). Karena
itulah, maka pengikut Kristus tidak boleh tetap sama seperti manusia yang lama.
Pengikut Kristus yang sejati adalah manusia baru, dan ia terus-menerus berada dalam
proses pembaruan.
J. Penilaian Kegiatan Bab VII
Penilaian kegiatan 1: Belajar dari cerita (kinerja)
Guru mengajak siswa memikirkan bagaimana sebuah peristiwa yang kebetulan
saja, seperti mengikatkan kucing di tiang sebelum doa dilaksanakan, supaya kucing
itu tidak mengganggu jalannya doa, malah dijadikan tradisi dan bahkan teologi.
Kemudian guru mengajak siswa untuk mencari contoh-contoh serupa. Mungkin
tugas ini agak sulit dilaksanakan, karena itu guru sebaiknya menyiapkan beberapa
contoh lain dalam tradisi gereja sendiri atau gereja orang lain. Melalui bagian ini
siswa diajak untuk bersikap kritis, bahkan terhadap praktik-praktik yang dilakukan di
gereja sekalipun, karena selalu ada kemungkinan bahwa praktik-praktik itu muncul
karena situasi dan kondisi tertentu, dan bukan karena kehendak Allah.
Kriteria penilaian adalah sebagai berikut. 5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup
baik, 2 = kurang baik, 1 = sangat kurang baik.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
161