Page 166 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 166

membangun hubungan yang damai dan ramah-tamah dengan umat beragama
                 lain? Kalau ya, mintalah mereka memberikan contoh-contohnya! Kalau tidak,
                 tanyakan apa sebabnya?
                 Kunci jawaban: Pertanyaan ini mungkin sulit dijawab oleh kebanyakan siswa.
                 Bahkan guru pun mungkin menghadapi kesulitan yang sama. Dalam ajaran
                 Kristen kita mengakui bahwa Yesus adalah jalan keselamatan kita, seperti yang
                 ditegaskan dalam Yohanes 14: 6, ”Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak
                 ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

                 Dalam menghadapi dunia yang pluralistik, sejumlah teolog Kristen muncul
              dengan berbagai pendekatan yang secara singkat dan sederhana dapat dibagi ke
              dalam tiga golongan yaitu (a) eksklusivistik; (b) inklusivistik; dan (c) pluralis.

              (a)  Pandangan yang eksklusivistik menganggap semua agama lain salah dan tidak
                 dapat menawarkan jalan keselamatan, kecuali agama Kristen.
              (b) Pandangan yang inklusivistik menganggap semua agama lain mengandung
                 kebenaran, namun hanya agama Kristen di dalam Yesus Kristus yang mampu
                 menawarkan jalan keselamatan dan semua agama menemukan penggenapannya
                 di dalam agama Kristen.
              (c)  Pandangan yang pluralis menganggap bahwa baik agama Kristen maupun
                 agama-agama lain sama-sama memiliki kekurangan, namun juga sama-sama
                 mengajarkan kebaikan karena kepada masing-masing agama tersebut Allah telah
                 menyatakan kehendak-Nya.
                 Buku ini tidak menyodorkan satu pemahaman teologis saja yang harus diterima
              sebagai kebenaran. Guru perlu merenungkannya dan menarik kesimpulannya sendiri.
              Pendekatan yang eksklusivistik cenderung menimbulkan konflik dan permusuhan

              karena pemeluk agama-agama lain akan tersinggung kalau kepada mereka dikatakan
              bahwa agama mereka tidak mengandung kebenaran. Pendekatan yang inklusivistik

              mungkin masih dapat menimbulkan konflik dan permusuhan karena agama Kristen
              dianggap sebagai puncak dari semua agama lainnya. Sementara itu, pendekatan yang
              pluralis mungkin dapat menimbulkan pertanyaan dan penolakan dari sebagian orang
              Kristen yang merasa bahwa nilai agamanya direlatifkan dan diturunkan sehingga
              tidak berbeda dengan agama-agama lainnya. Dengan kata lain, pendekatan manapun
              yang diambil dapat memunculkan masalah yang tidak sederhana.
                 Namun demikian, apapun pendekatan yang diambil oleh guru, hendaknya
              guru memperhitungkan pergumulan-pergumulan yang dihadapi oleh gereja
              dengan lingkungannya dan agama-agama lain, sama seperti pergumulan yang juga
              dihadapi para teolog agama-agama yang telah menggeluti pertanyaan-pertanyaan
              ini selama bertahun-tahun. Sementara itu, kita pun harus tetap menyadari bahwa
              yang menyelamatkan kita bukanlah nama agama kita seperti yang tercantum di


                   Kelas IX SMP
             158
   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171