Page 186 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 186

Pandangan ini sebetulnya merupakan suatu penolakan terhadap tanggapan yang
              menganggap manusia dari cara pandang parsialistik (hanya menekankan bagian-
              bagian tertentu), mekanistis, dan linear (garis lurus) dan reduktif (memperkecil).
                 Kita bisa mengidentifikasi beberapa dimensi penting kehidupan manusia dan

              mempertimbangkan bagaimana kita bisa melayaninya.

              1. Dimensi  fisik. Dimensi ini berhubungan dengan bagian yang tampak dari
                 kehidupan kita. Dimensi ini terutama berkaitan dengan relasi manusia dengan
                 bagian luarnya. Dimensi ini dapat jelas dilihat, disentuh, diraba, diukur. Dimensi
                 ini dapat dijabarkan dalam aspek-aspek keutuhan tubuh, metabolisme tubuh, olah
                 raga, pangan, sandang, papan, kebersihan tubuh, pelayanan medis, dan kita dapat
                 menambahkan aspek-aspek yang lain.
              2.  Dimensi mental. Dimensi ini berhubungan dengan pikiran, emosi dan kepribadian
                 manusia. Dimensi ini mengacu pada relasi seseorang dengan bagian terdalam
                 dari dirinya (baca: batin). Memang dimensi ini tidak tampak, tidak dapat diraba,
                 disentuh maupun diukur meskipun demikian dimensi ini memampukan manusia
                 dapat berhubungan dengan diri sendiri dan lingkungannya secara utuh, bahkan
                 bisa membuat jarak, membedakan dirinya dengan orang lain. Dimensi ini dapat
                 dijabarkan ke dalam aspek cipta, rasa, karsa, motivasi, integritas, kedewasaan

                 emosi, kreatifitas, ekspresi diri, identitas seksual, dan perasaan aman.
              3.  Dimensi sosial. Pada dimensi ini manusia harus dilihat dalam kaitannya dengan
                 lingkungan diluar dirinya. Manusia tidak mungkin dapat hidup sendiri ia selalu
                 hidup dalam sebuah relasi dan interaksi dengan lingkungan dan sesamanya secara
                 berkesinambungan. Dia tidak dapat tumbuh tanpa relasi dan interaksi. Penjabaran
                 dari dimensi ini misalnya pada aspek hubungan dengan keluarga, hubungan
                 dengan teman dan kelompok, relasi dengan orang lain secara intim atau teman

                 dekat, keterlibatan dalam masyarakat, identifikasi kultural kebiasaan masyarakat,
                 kondisi ekonomi, pendidikan, dan pekerjaan.
              4.  Dimensi spiritual. Dimensi spiritual/rohani berkaitan dengan keberadaan atau
                 jati diri manusia. Dimensi ini mengacu kepada relasi manusia dengan sesuatu
                 yang berada di luar jangkauannya, yaitu dengan Sang Pencipta, yakni Roh Allah
                 sendiri. Aspek ini juga tidak tampak. Merupakan apsek rohani dari kehidupan
                 manusia. Dalam konteks ini manusia dapat berelasi dan bergaul dengan sesuatu
                 yang Agung yang dapat mengatasi kehidupannya yang berada di luar dirinya.
                 Dimensi ini dapat kita jabarkan misalnya dalam doa, bersekutu dengan Tuhan,
                 berbakti, beribadah, kontemplasi dan meditasi, pengharapan terhadap masa depan,
                 visi hidup, rasa bersyukur, relasi dengan komunitas orang percaya, kesalehan,
                 dan kita dapat menambahkan aspek-aspek yang lain.





                   Kelas IX SMP
             178
   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191