Page 189 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 189
1. Menghargai Orang Lain
Disini seseorang yang peduli kepada orang yang sedang sakit, perlu menghindari
kecenderungan melihat harapan atau masalah dari orang yang kita layani, dari sudut
pandang kita sendiri ”kaca mata sendiri”. Kita perlu tahu tiap-tiap orang mempunyai
kekhasan atau keunikan dalam rangka penghayatan terhadap kehidupan, harapan,
maupun arti dari kesakitan. Untuk itu memang kita harus dibebaskan dari kungkungan
”orientasi diri” menuju kepada ”berorientasi kepada orang lain yang sakit” (other
oriented).
2. Kemampuan Mendengarkan
Sering kita berpikir bahwa seorang penolong dituntut untuk memberikan
nasehat, pengarahan, atau ”kata-kata rohani”. Akan tetapi, justru sebaliknya, sebelum
menanggapi, lebih dulu kita harus mengembangkan keterampilan mendengarkan
secara baik untuk memahami individu yang kita layani. Keterampilan itu ternyata sulit
kita kuasai karena tidak hanya menyangkut kata-kata yang diucapkan, namun juga
menyangkut ”bahasa tubuh” yang menjadi pelengkap dari ucapan kata. Jadi kita harus
juga memperhatikan kesesuaian antara kata-katanya dengan wajah, mata, tangan,
mulut, keras-lembutnya suara, dan lain-lain. Sikap kita yang menjadi penghalang
agar kita dapat menjadi pendengar yang baik juga perlu kita sadari, misalnya suka
mempimpin atau mendominasi pembicaraan, sering memotong pembicaraan, tidak
sabar, cepat mengkritik, dan mengecilkan pembicaraan orang lain.
3. Orang yang Sungguh-Sungguh Mengenal Tuhan Yesus Kristus
Orang yang sungguh-sungguh ingin menjadi penolong Kristen yang baik, haruslah
ia sungguh-sungguh mengenal, mengasihi, akrab, dan terus mengembangkan relasi
dengan Tuhan Yesus. Akibat dari pengenalan yang sungguh tentang Kristus, ia akan
mampu memahami dan mencontoh cara berpikir, pola-pola pelayanan Tuhan Yesus,
terutama bagaimana dia berelasi dan menyembuhkan berbagai macam penyakit serta
berkomunikasi dengan berbagai macam orang. Apapun penyakit yang diderita oleh
orang, Tuhan selalu ingin menyembuhkan orang tersebut ke arah keutuhan.
4. Kemampuan untuk Berempati
Dalam upaya peduli kepada orang yang sakit, kita tidak dapat melewati satu
kemampuan yang perlu dimiliki oleh pelayan yaitu sikap empati. Empati berarti suatu
sikap untuk memahami dunia orang yang kita layani, sebagaimana dia mengalaminya.
Dengan demikian kita dapat menentukan keputusan tindakan apa selanjutnya yang
dapat kita lakukan.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
181