Page 19 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 19
2. Amsal 22: 6
”Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya maka pada masa tuanya
pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.” Betapa pentingnya penanaman
nilai-nilai iman yang bersumber dari Alkitab bagi generasi muda, seperti tumbuhan
yang sejak awal pertumbuhannya harus diberikan pupuk dan air, demikian pula
kehidupan iman orang percaya harus dimulai sejak dini. Bahkan ada pakar PAK yang
mengatakan pendidikan agama harus diberikan sejak dalam kandungan ibu sampai
akhir hidup seseorang.
3. Matius 28: 19–20
Tuhan Yesus Kristus memberikan amanat kepada tiap orang percaya untuk pergi
ke seluruh penjuru dunia dan mengajarkan tentang kasih Allah. Perintah ini telah
menjadi dasar bagi tiap orang percaya untuk turut bertanggung jawab terhadap
Pendidikan Agama Kristen.
Sejarah perjalanan agama Kristen turut dipengaruhi oleh peran Pendidikan Agama
Kristen sebagai pembentuk sikap, karakter dan iman orang Kristen dalam keluarga,
gereja dan lembaga pendidikan. Oleh karena itu, lembaga gereja, keluarga dan sekolah
secara bersama-sama bertanggung jawab dalam tugas mengajar dan mendidik anak-
anak, remaja, dan kaum muda untuk mengenal Allah Pencipta, Penyelamat, Pembaru,
dan mewujudkan ajaran itu dalam kehidupan sehari-hari.
Sejarah perkembangan Pendidikan Agama Kristen diwarnai oleh dua pemetaan
pemikiran. Masing-masing pemikiran memiliki pembenarannya dalam sejarah,
yaitu pemikiran bahwa ruang lingkup pembahasan PAK seharusnya mengacu pada
kronologi Alkitab sedangkan pemikiran lainnya adalah pembahasan PAK seharusnya
mengacu pada tema-tema tertentu menyangkut problematika kehidupan. Dua
pemikiran ini dikenal dengan Bible oriented dan issue oriented. Jika ditelusuri sejak
zaman PL, PB sampai dengan sebelum reformasi, pengajaran iman Kristen umumnya
mengacu pada kronologi Alkitab namun sejak reformasi berbagai tema kehidupan
telah menjadi lingkup pembahasan PAK. Artinya terjadi pergeseran dari Bible oriented
ke issue oriented. Hal ini berkaitan dengan pemahaman bahwa iman harus mewujud
di dalam tindakan atau praksis kehidupan. Menurut Groome praksis bukan sekadar
tindakan atau aksi melainkan praktik kehidupan yang melibatkan ranah kognitif,
afektif maupun psikomotorik secara menyeluruh. Berkaitan dengan dua pemikiran
tersebut, ruang lingkup pembahasan PAK di SD-SMA dipetakan dalam dua strand,
yaitu Allah Tritunggal dan karya-karya-Nya serta nilai-nilai kristiani. Dua strand
ini mengakomodir ruang lingkup pembahasan PAK yang bersifat pendekatan yang
berpusat pada Alkitab dan tema-tema penting dalam kehidupan. Melalui pembahasan
inilah diharapkan siswa dapat mengalami ”perjumpaan dengan Allah”. Hasil dari
perjumpaan itu adalah terjadinya transformasi kehidupan.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
11