Page 91 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 91
Mahatma Gandhi pernah mengatakan, ”Our world has enough for everyone’s need,
but not enough for everyone’s greed”. Artinya, ”Dunia kita memiliki cukup sumber-
sumber untuk kebutuhan setiap orang, tetapi bukan untuk keserakahan setiap orang.”
Keserakahan telah menjadi sumber peperangan di dunia. Ketika orang-orang
yang berkuasa dan negara-negara besar ingin menguasai semua sumber alam di
dunia dan enggan berbagi dengan mereka yang membutuhkannya, maka terjadilah
peperangan. Kita perlu mencatat kata-kata Presiden Amerika Serikat, George W.
Bush yang dengan sombong mengatakan, ”Kok dapat-dapatnya minyak kita berada
di bawah pasir mereka?” Kata-kata ini diucapkannya tentang sumber-sumber minyak
yang ada di Irak yang sudah tentu seharusnya menjadi hak rakyat Irak.
Salah satu tema penting yang ingin diangkat dalam Bab ini adalah pemahaman
tentang berbagi. Kita perlu mengetahui seberapa serakahnya manusia. Setiap tahun,
menurut data tahun 2013 dari Food and Agriculture Organization (Organisasi Pangan
dan Pertanian Dunia), sebuah badan PBB, sepertiga makanan yang diproduksi di
seluruh dunia dibuang dengan sia-sia. Jumlah makanan itu diperkirakan mencapai
USD750 miliar atau sekitar Rp9.400.000.000 triliun. Benua yang paling banyak
membuang makanan adalah Asia. Sementara itu di bagian dunia yang lain ada
banyak sekali orang yang kelaparan. Andai kata saja banyak orang di dunia mau
belajar seperti orang-orang Kristen perdana, tentu makanan tidak akan disia-siakan,
dan orang tidak perlu kelaparan.
3. Kisah 6: 1–6
Dalam bacaan ini kita diingatkan bahwa gereja perdana adalah komunitas yang
terbuka terhadap semua orang, khususnya mereka yang dianggap berada di luar
komunitas Yahudi. Pada bagian ini kita menemukan kisah tentang pengangkatan
tujuh orang diaken pertama yang dipilih dari antara orang-orang Helenis. Di sini kita
melihat bahwa gereja sebagai komunitas terbuka seharusnya menjadi contoh menjadi
suatu organisasi atau masyarakat yang inklusif. Pada kenyataannya di dunia kita ada
banyak sekali organisasi, masyarakat, bahkan agama yang eksklusif. Di Amerika
Serikat, orang-orang kulit hitam dan berwarna pernah dilarang memasuki restoran dan
gereja yang dikhususkan bagi orang kulit putih. Di Afrika Selatan, politik apartheid
melarang mereka yang berkulit hitam atau berkulit berwarna untuk menduduki
jabatan politik, ataupun menikah dengan orang kulit putih. Di Israel, orang-orang
Arab dan Palestina diperlakukan sebagai warga kelas dua dan setiap saat dapat
kehilangan hak-haknya atas rumah dan tanah mereka. Di masa pemerintahan Nazi,
orang-orang gipsi, Polandia, tawanan perang Soviet, orang Jerman yang berdarah
campuran Afrika, mereka yang menderita sakit jiwa, orang komunis, pengikut Saksi
Yehuwa, dan kaum homoseksual dijebloskan ke kamp konsentrasi dan dibunuh di
kamar gas. Semua praktik di atas jelas berlawanan dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
83