Page 65 - kebudayaan
P. 65
bahwa setelah terjadi kekalahan, pihak Sultan Gowa menyusun kem-
bali kekuatannya dan berusaha menyerang pihak musuh. Peperangan
itu terjadi di Maros. Pada saat itu, Sultan Gowa bersekutu dengan Raja
Telo menyerang pihak Bugis.
F. Simpulan
Dalam penelusuran jejak protonasionalisme pada Syair Perang
Mengkasar ditemukan bahwa rasa kebangsaan masyarakat Makassar
dapat diketahui melalui heroisme Sultan Gowa dalam melawan ko-
lonialisme. Sultan Hasanuddin bertindak sebagai wira atau pahlawan
dalam mempertahankan kerajaannya dari invasi Belanda. Selain Sultan
Hasanuddin, ada pula tokoh Karaeng Bonto Marannu. Mereka mela-
wan kekuasaan Belanda di bawah pimpinan Speelman.
Sultan Hasanuddin dan Karaeng Bonto Marannu adalah dua
pahlawan yang berusaha keras mempertahankan Kerajaan Gowa dari
penguasaan Belanda. Pada awalnya, Belanda belum berani menda-
ratkan pasukannya sehingga mereka membatasi diri dengan hanya
memblokade dan menempatkan kapal-kapalnya di depan Sombaopu.
Namun, pada akhirnya Kerajaan Gowa harus mengakui keunggulan
Belanda dan sekutunya. Perjanjian Bongaya merupakan bukti ketidak-
berdayaannya. Kerajaan Gowa sangat dirugikan dengan perjanjian
ini. Sadar akan hal itu, Sultan Hasanuddin menggugah semangat
rakyatnya dan mereka lebih baik hancur daripada dijajah Belanda.
Sultan Hasanuddin terkenal pemberani dan ia dijuluki oleh orang
Belanda dengan De Haantjes van Het Osten ‘Ayam Jantan dari Timur’.
Dalam penelusuran jejak kebangsaan ini, nilai budaya siri' na Buku ini tidak diperjualbelikan.
pacce menjadi nilai penting dalam perjuangan yang dilakukan Sul-
tan Hasanuddin dan Karaeng Bonto Marannu. Dalam Syair Perang
Mengkasar, harga diri direpresentasikan dalam bentuk heroisme atau
kepahlawanan Sultan Hasanuddin yang berusaha keras memperta-
hankan kerajaannya dari kolonialisme Belanda. Mempertahankan
52 Narasi Kebangsaan dalam ...