Page 62 - kebudayaan
P. 62

lembing dan pedang. Pasukan Belanda dan Bugis tercerai-berai dan
              banyak yang melarikan diri, sementara yang tidak melarikan diri
              dibunuh. Hal itu terjadi karena Karaeng Pate’ne mengamuk dan
              menyusuri pantai membersihkan pantai itu dari musuh. Dia tampil
              sebagai pahlawan (SPM, 88, bait 100–107).


                  Setelah pagi-pagi hari
                  naiklah Welanda Bugis pencuri
                  Karaeng Pate’ne’ yang mengeluari
                  berperang sampai tengah hari

                  Seketika berperang Bugispun lari
                  cerai berai membawa diri
                  ada yang ke sana ada yang kemari
                  seorang pun tidak lagi berdiri

                  Karaeng Pate’ne raja yang bisai
                  baginda mengamuk menyusur pantai
                  segala juaknya berbaju rantai
                  menempuh datang ke tepi sungai

                  dibedil oleh kapiten Belanda
                  kesanalah badan dada baginda
                  satu pun tidak cacat binasa
                  kebesaran Allah kepadanya nyata.

                  Pada awalnya, Sultan Gowa dan sekutunya berada di ambang
              kemenangan. Orang-orang Bugis yang menjadi sekutu Belanda lari
              tercerai-berai menghadapi pasukan Sultan Gowa, terutama Sultan    Buku ini tidak diperjualbelikan.
              Pate’ne. Tokoh ini digambarkan pandai berperang dan gagah berani.
              Badannya pun kebal. Pada saat dia mengamuk di medan perang,
              banyak lawan yang melarikan diri.
                  Namun, kekuatan kemudian menjadi tidak seimbang karena
              pihak Belanda mendapat bantuan. Sultan Gowa dan pasukannya pun





                                                 Kolonialisme dan Heroisme ...  49
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67