Page 59 - kebudayaan
P. 59
E. Perang dan Bela Tanah Air
Kerajaan Gowa dan masyarakat Makassar terkenal pemberani dalam
peperangan. Keberanian ini ditunjang dengan kepandaian bermain
badik dalam pertempuran melawan Belanda. Kepandaian ini penting,
terutama dalam mempertahankan tanah air. Keberhasilan Makassar
dalam peperangan karena mereka memiliki falsafah yang memper-
lihatkan bahwa mereka memiliki kepandaian dalam mengeluarkan
ujung badik (cappa badi’). Badik adalah senjata tajam khas masyarakat
Makassar dan Bugis yang digunakan dalam peperangan. Senjata tajam
ini hampir sama dengan keris pada masyarakat Jawa.
Dalam Syair Perang Mengkasar banyak dikisahkan peristiwa
peperangan. Perang merupakan jalan akhir dari pertahanan dan per-
lawanan terhadap musuh yang menduduki tanah air, yakni Maka ssar.
Perlawanan dalam bentuk perang dilakukan Kerajaan Makassar di
bawah pimpinan Sultan Hasanuddin. Raja ini didukung rakyat yang
siap membantu, termasuk orang-orang Islam. Beberapa raja di sekitar
Makassar juga membantu, seperti Karaeng Ketapang, Karaeng Popo,
Karaeng Lengkes, dan Karaeng Garasi. Para pejuang Makassar ini siap
menyambut penyerangan persekutuan Belanda, yaitu Bugis, Buton,
dan Ambon. Perhatikan gambaran teks SPM halaman 101–102 bait
207–211 berikut ini.
Berlayarlah Welanda dari Buton
dengan segala Bugis dan Ambon
terlalu banyak khabarnya konon
layarnya putih seperti sabun Buku ini tidak diperjualbelikan.
Si Tenderu singgah di Patiro
menghimpunkan Bugis bercilo-cilo
sekalian gempar tergagau-gagau
karena Datu’nya datang mengacau
46 Narasi Kebangsaan dalam ...