Page 66 - kebudayaan
P. 66
Kerajaan Gowa berarti mempertahankan martabat. Sultan akan malu
jika kerajaannya dikuasai Belanda. Oleh sebab itu, Sultan Gowa dan
pendukungnya berusaha keras menentang kolonialisme Belanda. Me-
reka bersekutu membentuk sebuah kekuatan besar melawan Belanda.
Peristiwa peperangan sangat banyak dikisahkan Syair Perang
Mengkasar. Perang berkaitan dengan pertahanan kekuasaan dan
perlawanan atas invasi kekuasaan lain. Dalam motif perang ini dite-
mukan strategi perang dan persenjataan yang digunakan pada masa
lalu. Perang dilakukan di antara pemegang kekuasaan yang menjadi
raja dari sebuah kerajaan. Kerajaan itu antara lain Kerajaan Gowa
yang berperang melawan invasi Belanda dan Kerajaan Bone yang
bersekutu dengan Belanda untuk mempertahankan kerajaannya dari
invasi Kerajaan Gowa.
Dalam SPM diceritakan beberapa peperangan sebagai upaya
membela kerajaan yang menjadi tanah air mereka dari kekuasaan
Belanda. Peperangan terjadi karena Sultan Hasanuddin dan Karaeng
Bonto Marannu mempertahankan kerajaan seperti menjaga martabat
dan harga dirinya. Ia mempertahankan kekuasaannya dari invasi
kerajaan lain sebagai bentuk bela “negara”. Dalam Syair Perang Meng-
kasar banyak dikisahkan peperangan sebagai jalan akhir perlawanan
terhadap pendudukan musuh ke tanah air, yakni Makassar.
DAFTAR PUSTAKA
Abrams, H. (1971). The mirror and the lamp romantic theory and the critical
tradition. Oxford: Oxford University Press.
Anderson, B. (1983). Imagine community: Reflection on the origin and spread Buku ini tidak diperjualbelikan.
of nationalism. London: Verso Books.
Arsip Nasional. (1973). Ikhtisar keadaan politik Hindia-Belanda. Jakarta
Bantang, S. (Tanpa Tahun). Perlawanan Karaeng Bontomarannu. Laporan
Penelitian (tidak dipublikasikan). Makassar: Proyek Penelitian dan
Pengkajian Kebudayaan.
Kolonialisme dan Heroisme ... 53