Page 324 - Tan Malaka - MADILOG
P. 324

memutar  suaminya  ke  agama  Kristen;  saudara  lakinya  Soong  Ci  Bon
               salah  seoarnag  dari  hartawan  Tiongkok  dan  Bankier  yang  terkenal
               didalam dan diluar Tiongkok, saudara perempuannya lagi Soong Ai Ling,
               isteri  bankier  besar  dan  Menteri  Keuangan  Tiongkok  bernama  Kung
               Liang  Shi,  lagi  saudara  perempuan  lebih  masyhur  di  Tiongkok  dari
               keluarganya,  ialah  Soong  Chiang  Ling,  janda  dari  Bapak  Republik
               Tiongkok  yang  termasyhur  pula.  Semuanya  paling  terkemuka  dari
               masyarakat Tiongkok pada masa pancaroba diabad ke XX ini. Berhubung
               dengan  itu,  walaupun  agama  Kristen  dibanding  dengan  seluruhnya
               penduduk,  boleh  dikatakan  tiada  berarti  (lk  5.00.000.000),  tetapi
               pengaruhnya  Kristen  Tionghoa  dalam  penjelmaan  Tiongkok  menjadi
               muda kembali ini, tidaklah sedikit. Lebih kental susunannya, lebih pasti
               kediamannya  dan  lebih  mendalam  kepercayaannya,  tetapi  paling  tiada
               dikenal didunia luar diantara 3 agama yang masuk ke Tiongkk itu, ialah
               agama  Islam.  Penduduk  Tiongkok  sebelah  ke  Barat  laut  yang  lk
               50.000.000  banyaknya  itu  boleh  dikatakan  rata  dan  sempurna  memluk
               agama Islam. Dilain tempat di Tiongkok, kaum Muslimin bercerai-berai.
               Kuranglah  diketahui  oleh  dunia  luar,  bahwa  satria  Ma  Can  San  dan
               Panglima Perang Pei Soong Ci, terkenal di Tiongkok sebagai ahli siasat
               perang  nomor  satu,  ialah  Muslimin  yang  taat.  Agama  Buddha  itu
               mendalam  dilapisan  atas,  tetapi  tipis  masuknya  atau  tiada  masuk  sama
               sekali kebagian bawah, seperti minyak yang tergenang diatas air. Tetapi
               kepercayaan yang mau saya uraikan sedikit disini, adalah tipis dilapisan
               atas  dan  kedalam  dibagian  bawah,  makin  kebawah  makin  dalam.
               Kepercayaan  ini  saya  uraikan,  karena  Rakyat  Indonesia  masih  dalam
               keadaan yang serupa. Lagi pula karena pada kepercayaan inilah dengan
               tak perlu propagandis dan propaganda Rakyat Jelata Indonesia bertemu
               muka dan otak dengan Rakyat Jelata Tionghoa.
               Sahibul hikayat yang empunya cerita, seorang Baba menceritakan kepada
               saya sbb:

               Bagai topan dengan hujan lebat disertai pula olah guruh petri pada suatu
               hari  sedang  menjalankan  lakonnya.  Dua  perahu  layar,  penangkap  ikan
               terkatung-katung,  berputar  balik  menghindarkan  malapetaka,  mencari
               jalan  ketempat  berlindung,  disalah  satu  Teluk  dikepulauan  kecil-kecil
               yang bertaburan di keliling Singapura.

               Salah satu dari dua perahu layar tadi tiada berdaya lagi menolak bencana
               alam semacam itu, terbalik dengan pengemudinya. Yang lain, yang lebih
               tentng,  lebih  cepat  dan  tahan  badai,  terkenal  di  tanah  Semenanjung
               Malaka sebagai “golek”, sebagai kilat menyusul kawannya yang malang



                                                                                         323
   319   320   321   322   323   324   325   326   327   328   329