Page 342 - Tan Malaka - MADILOG
P. 342

Diatas  saya  tulisakan,  bahwa  Einstein  “rupanya”  membenarkan
               filsafatnya  Cassirer  yang  beralasan  idealistis  itu.  Saya  belum  pernah
               membaca filsafatnya Einstein sendiir. Tetapi akibatnya dua kalimat yang
               diatas  saja  dengan  tepat  dan  langsung  membawa  Einstein  kebarisan
               materialis.  Menurut  kedua  kalimat  diatas,  maka  paham  atau  pengeritan
               yang nyata dan benar menurut Science itu, ialah paham atau pengertian
               yang  berdasarkan  yang  nyata,  artinya  yang  bisa  dipancainderakan.  Ini
               cocok dengan Madilog.

               Bagaimana  juga  paham  Einstein  yang  disimpannya  dalam  otaknya  itu,
               seperti  Scientist  lain  dalam  masyarakat  Borjuis  dia  mesti  menganggap
               paham  filsafat  dan  agama  resmi  (opisil).  Einstein  juga  menerima  upah
               kerjanya  dair  pemerintah  Jerman,  ialah  pemerintah  Rakyat  Kristen.
               Paham  Einstein  yang  sebebarnya  yang  terpendam  dalam  otaknya  itu
               boleh  jadi  muncul  keluar,  ia  mesti  muncul  keluar,  kalau  seandainya
               Einstein bekerja dalam Masyarakat Russia Komunis. Disini tidak saja ia
               tak pelru takut membiarkan pahamnya, kalau materialistis itu keluar dari
               batas  giginya.  Malah  hal  ini  akan  mendapatkan  penghargaan  dan
               kehormatan  besar  dari  pemerintah  disana.  Materilis  atau  tidak,
               kebangsaan Einstein menjatuhkan dia dari singgasana pengetahuan, dan
               melemparkan dia keluar Negara Jerman yang lama dan banyak menerima
               jasanya sebagai ahli Fisika dan Matematika.

               Scientist Dunia pernah dengan resmi mengaku keulungan Einstein. Pada
               Teori  Relativitynyalah  boleh  dibilang  Science  Zaman  sekarang
               berpuncak.
               Syahdan maka kalau kita kaji dalam semua “caranya” ilmu ini berjalan,
               maka  kita  berjumpakan  banyak  persamaan  dengan  caranya  Logika  dan
               Dialektika yang berdasarkan Materialistis dengan Madilog.
               Kita cantumkan buat  penghabisan artinya  Madilog, ialah “cara berpikir
               yang  berdasarkan  Materialisme  Dialektika  dan  Logika,  buat  mencari
               akibat  yang  beridri  atas  bukti  yang  cukup  banyaknya  dan  cukup
               diperalamnkan  dan  diperamati”.  Begitu  saya  tulis  pada  kira-kira
               pertengahan  buku  ini  (hal  ….)  ialah  seblum  saya  mendapatkan  dua
               kalimat Einstein diatas yang dicatat oleh Cassirer tadi.
               Kalau diingat pula bahwa buat Dialektika A itu boleh Non A, bukan lagi
               seperti dalam Logika A itu tetap A, kalau kita peringatkan pula Undang
               Dialektika  itu  berlaku  dalam  keadaan  yang  mengandung  1.  tempo,  2.
               pertentangan, 3. gerakan, 4. perkara seluk beluk dan akhirnya kalau kita
               jumpai  dalam  teori  Relativity  itu  berkali-kali  hampir  dalam  semua  hal



                                                                                         341
   337   338   339   340   341   342   343   344   345   346   347