Page 344 - Tan Malaka - MADILOG
P. 344

Disini Cassirer berlaku seperti Dialektis! Tetapi malangnya Cassirer, dia
               tiada bersandar atas benda dan sejarah. Pertanyaan mana yang dahulu dan
               mana  yang  kemudian,  pikiran  manusiakah  atau  benda  dan  kejadian
               alamkah, ialah persoalan yang pasti yang bisa pula dijawab dengan pasti.
               Disini  ya  ini  Cuma  berarti  ya,  dan  tidak  itu  berarti  tidak.  Disini  A  itu
               bukan Non A, karena persoalannya adalah pasti.

               Science sudah menentukan hampir pasti, bahwa sejarah bumi kita ini saja
               ada  lk  3000  á  4.000.000.000  tahun  lamanya.  Sejarah  manusia  dengan
               otak sebagai sarang pikirannya Cuma lk 500 atau 600 tahun.
               Dengan  pasti  bisa  ditanya  dengan  pasti  pula  oleh  dijawab  oleh  kanak-
               kanak pun: “Manakah yang dahulu dan manakah yang kemudian pikiran
               atau  kejadian  Alam”.  “Manakah  yang  dahulu  teori  Copernicus  (hidup
               pada tahun 1473 – 1543) atau Alam Raya?

               Disini  Cassirer  tak  bisa  lari  bersembunyi  dibelakang  “wenn  und  aber”,
               ataupun Dialektika impian, ialah Dialektika Idealistis ………..


                                                  S I S A
               Perkara 1. KEAJAIBAN ANGKA 0
               “Dunia fana ini saja belum engkau ketahui. Apalagi dunia baka!”, kata
               Guru Asia, yang paling jujur dimata saya: Guru Kung.

               Yang dekat, yang sudah diketahui itulah yang menakjubkan penulis ini.
               Kejadian,  kemuliaan  dan  kebesaran  itu,  buat  saya  ialah  barang  yang
               sudah  diketahui,  atau  mungkin  bisa  diketahui  banyak  dan  sifatnya.
               Keajaiban itu buat saya mestinya barang atau perkara yang mengandung
               pengetahuan. Pengetahuan itulah buat saya pangkal serta ujung keajaiban.
               Tak  ada  barang  yang  menakjubkan  saya  kalau  barang  itu  belum
               sedikitpun  saya  ketahui.  Sebaliknya  berapapun  kecilnya  barang  yang
               sudah diketahui itu, menakjubkan saya. Anak panahnya Seri Rama, yang
               bernama Gondewati,  yang bisa menjelma  menjadi Naga atau jembatan,
               menggelikan  hati  saya.  Boleh  juga  menerbitkan  kemarahan,  karena
               kepercayaan pada kesaktian semacam itu, yang bisa diperoleh manusia,
               pada urat akarnya memadamkan semua hasrat dan minat terhadap Ilmu
               Bukti.  Kesaktian  satu  Nabipun,  yang  dipercaya  bisa  membawa  terbang
               melayang  atau  menghidupkan  orang  mati,  tiadalah  perkara  yang
               menimbulkan  rasa  ketakjuban  saya.  Malah  sebaliknya!  Bahkan  semut
               kecil  yang  mempunyai  oragnisasi  menjadi  kukuh,  setiap  tempo  dan




                                                                                         343
   339   340   341   342   343   344   345   346   347   348   349