Page 348 - Tan Malaka - MADILOG
P. 348

Tetapi  sekarang  kita  bandingkan  golongan  dengan  golongan,  yang
               masing-masing terdiri dari 1.000.000 orang, dan berambut berbeda-beda
               dari  1,  2,  3  ….  Sampai  1.000.000  orang.  Pda  tiap-tiap  golongan  yang
               jumlahnya  70  golongan  itu,  kita  dapati  70  orang  yang  tak  sama
               mempunyai  1  rambut,  70  orang  pula  yang  berambut  2,  70  orang  pula
               yang  berambut  3  …..sampai  70  orang  yag  berambut  1.000.000.  jadi
               dalam 70 golongan adalah 70 x 70 = 4900 orang yang bersamaan rambut.
               4900  orang  yang  sama  banyak  rambutnya  ini  kita  peroleh  dengan
               “andaian”  yang  seburuk-buruknya.  Saya  sendiri  belum  pernah
               berjumpakan  orang  Indonesia  yang  berambut  satu.  Yang  berambut  100
               pun jarang didapat. Kalau minimum (yang paling rendah) tadi, 1 tadi, kita
               naikkan jadi 100 maka kita memperoleh lebih dari 4900 yang bersamaan
               rambutnya. Puteri Sokawali pun saya pikir tak cukup 1.000.000 banyak
               rambutnya.  Cobalah  tuan  cabut  rambut  tuan  sampai  100.000  banyak
               rambutnya. Cobalah tuan cabut rambut tuan sampai 100.000! Kalau tuan
               belum lagi gundul paling sedikitnya sudah amat botak. Kalau maximum
               (yang paling tinggi) tadi diturunkan, maka kita tentu melipat yang 4900
               tadi.  Lagi  pula  tentulah  lebih  dari  70  orang  yang  sama-sama  berambut
               10.000, 9.000, 8.000, dsb. Dalam hal ini angka yang kita peorleh berlipat
               ke  4900  lebih  banyak  pula.  Tetapi  seandainya  sebelum  perhitungan
               Logika ini dijalankan dalam ini angka yang beroleh perlipat 49000 ialah
               banyak pula.

               Tetapi  seandainya,  sebleum  perhitungan  Logika  ini  dijalankan,  saya
               katakan,  bahwa  di  Indonesia,  di  Jawa,  malah  di  Jakarta  saja  mestinya
               banyak orang yang sama rambutnya tentulah tuan tak percaya.
               Begitu juga sifatnya kepercayaan yang ktia tumpahkan pada seorang ahli
               dari Ilmu Bukti. Kalau tiada percaya, bukanlah kita tiada percaya sama
               sekali seperti tiada percaya kepada seribu satu impian yang datang dari
               kaki  Gunung  Himalaya.  Kalau  kita  tak  percaya  pada  perhitungan  ahli
               Bintang Barat umpamanya, maka kata percaya itu mengandung arti s i l a
               p,  yakni  salah  andaian  (postulate),  salah  dasar  (axioma),  salah  pangkal
               (premis), salah persangkaan (hypohtesis), salah teori atau undang, salah
               penglaksaan atau salah perhitungan. Semua kesalahan ini besok atau lusa
               bisa dibetulkan atau diperkecil.

               Kalau pada permulaan cerita, Arjuna yang mahasuci dan mahasakti, dari
               Kitab  yang  unggul  kita  baca,  bahwa  Sang  Arjuna  bisa  bersembunyi
               dalam subang bidadari, tetapi pada akhir cerita, Sang Arjuna tadi mesti
               menunggu  mulutnya  Raja  manimantaka  terbuka,  buat  dipanah,  karena
               lima  bagian  badannya  raja  Manimataka  ini  kebal,  maka  kita  berjumpa



                                                                                         347
   343   344   345   346   347   348   349   350   351   352   353