Page 340 - Tan Malaka - MADILOG
P. 340

Bukanlah satu atau dua perkara lain saja yang berhubungan rapat dengan
               Relativitynya  Einstein  dalam  buku  “Zur  Einsteinschen”  ……  itu,  yang
               bisa  ktia  ambil  contoh,  buat  diuji  dengan  batu  ujian  filsafat.  Perkara
               “ruang  dan  benda”,  perkara  “benda  dan  kodrat”,  perkara  “kodrat  berat
               dan cepat bertambah”, perkara “Matematika Euclid ………..” Semuanya
               menarik hati, penting buat kecerdasan, dan tiada susah memahamkan dan
               menguraikannya.

               Tetapi  apa  boleh  buat,  buku  ini  sudah  terlalu  lebih  panjang  dari  yang
               dimaksud bermula. Lagi pula dengan dan nyanyinya Caassirer tehradpa
               persoalan semua perkara diatas sama seja. Seprti pada contoh diatas, ialah
               tentang  teori  Relativity,  Cassirer,  seperti  kawannya  yang  lain-lain
               memajukan  pikiran  sebagai  asal  pembentuk  semua  axioma,  postulate,
               hypothesis  dan  teori  itu,  demikianlah  dalam  semua  pula  Cassirer  lupa
               menantang lawannya, ahli filsafat, materialis, yang disindir, dicemohkan
               dengan  perkataan  filsafat  berdasarkan  “kenyataan  keanak-anakan”  (naif
               dinglichen) “benda keanak-anakan” (naif sinnlichen).
               Teori Relativity  membatalkan dasarnya Geometry Euclid,  yakni  ukuran
               tetap, tongkat yang tetap panjangnya pada semua tempat dan tempo serta
               membenarkan “sangkutannya” ahli Matematika Gausz yang berdasarkan
               garis melengkung.

               Formula  Gausz  maka  linien-elements  (garis  unsur)  menurut  Konitunya
               Euclid menjadi hal terkhurus. Semasa kejadian itu menurut Cassirer ialah
               berbentuk  otak,  bikinan  pikiran.  Bukanlah  bayangan  (abbild)  kejadian
               alam  dalam  otak  manusia.  Filsafaat  yang  begini,  menurut  Cassirer
               keanak-anakan, naif.

               Fisika menurut teori Relativity juga membuktikan kebenarannya keadaan
               didalam  ruang  kalau  kita  bersandar  pada  4  dimensinya  Non-Euclid.
               Begitu  juga  jumlah  3  sudut  dalam  segitiga  itu  menurut  Geometry  Non
               Euclid  tidak  180º.  Semuanya  ini  menurut  Cassirer  bukan  hasilnya
               bayangan  benda  atau  kejadian  alam  dalam  otak  manusia,  melainkan
               pikiran semata-mata.

               Cassirer bersibodh saja atau melupakan bahwa axioma, hypothesis atau
               teori itu pada satu tingkat kemjuan kebudayaan, mesti bersandarkan pada
               alam  dan  peralaman.  Tidak  saja  tongkat  yang  bergerak  itu  menderta
               kependekan  menurut  formula  laurentz,  mesti  cocok  dengan  alam  dan
               peralaman, tetapi perintis Non Euclid yang pertamapun mencoba menguji
               Teori ke Praktek.





                                                                                         339
   335   336   337   338   339   340   341   342   343   344   345