Page 98 - Tan Malaka - MADILOG
P. 98
FACTOR ialah sejarahnya barang yang hidup dan mati dengan nyata
tiada bisa disingkirkan. Pada Biologylah nyata pertentangan cara berpikir
dari ahlinya.
Kita ambil saja sistem, tata-lenxeus, tata yang dipelajari di sekolah. Tak
perlulah pula disini kita terangkan tata Biology itu seluruhnya. Yang
perlu diterangkan ialah bagaimana Lenxeus & Co. mendekati persoalan
Biology. Dianggapnya jenis (species), yang ada di bumi ini, baik
Tumbuhan atau Hewan, dibikin dalam sekejab mata saja, seperti
diajarkan oleh agamanya. Bagaimana menerbitkan tumbuhan dan hewan
itu tak berapa bedanya dengan hypothesisnya, filsafat Egypt yang sudah
kita kenal. Karena kita hanya hendak menggambarkan bagaimana
creation pembikin tumbuhan dan hewan terjadinya dan kita hendak
menyingkiri semua rasa kefanatikan kaum yang bersangkutan, maka
sekali lagi kita ambil lampu ajaibnya Aladin dan memanggil Dewa Rah
dan minta dengan hormat, supaya DIA berfirman dari puncak gunung
Himalaya di muka dia. Demikianlah firmannya :
Ptah: maka timbullah ikan (ikan cumi-cumi, sepat, gabus, gurami, bukan ikan
paus). Sebetulnya semua suku (pecahan jenis) mesti diptahkan pula masing-
masingnya. Seperti ikan gabus, iju (cucut dsb) sebab menurut lenxeus cuma
individunya badan dirinya saja yang sama asalnya. Tetapi cukuplah kalau di-
ptahkan jenis binatangnya saja.
Ptah: maka timbullah Amphibien, kodok (yang hidup di air dan di darat).
Ptah: maka timbullah Reptiel, binatang menjalar (ular, biawak, cecak, buaya,
dsb).
Ptah: maka timbullah Burung (enggang, belatuk sampai buruh onta).
Ptah: maka timbullah binatang yang menyusukan anaknya (seperti tikus,
kucing, monyet dsb.)
Kita tahu, bahwa sistem peraturan Lenxeus tiada sama semacam ini.
Tetapi yang mau kita gambarkan, ialah sifatnya sistem Lenxeus dan
terutama bagaimana adanya, timbulnya Hewan sekarang menurut
Lenxeus. Seperti Tumbuhan, maka menurut Lenxeus hewan itu terbikin
pada suatu saat. Satu jenis terpilih dari yang lain. Tiap-tiap jenis itu tetap
begitu, tak akan bertukar sekalipun dalam 1.000.000 tahun. Karena
masing-masing kehendak Dewa Rah. Kalau mau memeriksa hewan (dan
tumbuhan) itu, maka mesti diperiksa satu-satu jenis yang tak berkenaan
satu sama lainnya.
97