Page 41 - Buku Referensi Bencana Tanah Longsor Penyebab dan Potensi Longsor
P. 41
28
digunakan untuk menghitung bobot setiap parameter penentu
kerentanan tanah longsor yang digunakan. Bobot prioritas masing-
masing variabel dan parameter kerentanan tanah longsor
menggambarkan bobot variabel dan parameter tersebut terhadap
kerentanan tanah longsor di daerah yang dikaji.
Penggunaan metode AHP pada kajian kerentanan telah
banyak digunakan sebelumnya. Komac (2005) mengatakan bahwa
metode ini digunakan untuk menguraikan faktor-faktor penyebab
tanah longsor, dan dapat mengalkulasi bobot masing-masing faktor
dengan lebih transparan, artinya nilai bobot pada masing-masing
faktor diperoleh melalui perhitungan matematis yang jelas.
Penghitungan nilai bobot secara matematis dan diakhiri dengan
pengujian konsistensi membuat metode AHP dipandang lebih
efektif dibanding dengan metode –metode penentuan kerentanan
tanah longsor sebelumnya.
Nilai bobot yang diperoleh dari perhitungan menggunakan
AHP kemudian digunakan untuk menghitung indeks kerentanan
tanah longsor. Indeks ini merupakan hasil jumlah total dari
perkalian antara setiap variabel dengan bobot parameter penentu
kerentanan tanah longsor.
A. Penelitian Relevan
Nama Peneliti Judul Metode Hasil Penelitian
Agustina, Emiliya Penentuan Deskriptif Hasil penelitian: 1) Tingkat
(2015) Universitas Tingkat Kuantitatif kerentanan tanah longsor di
Negeri Kerentanan Kecamatan Loano, Kabupaten
Yogyakarta Tanah Purworejo terdiri dari dua
Longsor kelas, yaitu sedang dan
(Landslide) di tinggi, 2) (a) Daerah dengan
Kecamatan tingkat kerentanan sedang
Loano memiliki luas 2. 454,3677 Ha
Kabupaten dan Desa Sedayu memiliki