Page 39 - Buku Referensi Bencana Tanah Longsor Penyebab dan Potensi Longsor
P. 39
26
yang diperoleh, maka semakin dipandang layak unsur matriks
tersebut untuk dijadikan solusi dari masalah yang ingin
dipecahkan. Bobot tersebut tentunya perlu di teliti kembali apakah
sudah konsisten dan dapat digunakan sebagai suatu pemecahan
masalah dengan melakukan perhitungan rasio konsistensi
(consistency ratio).
Tahapan proses pengambilan keputusan dengan metode
AHP (Hafiyusholeh, 2009) adalah sebagai berikut:
1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang
diinginkan
Pertama kali yang perlu dilakukan adalah menentukan
masalah yang ingin dipecahkan, memahami secara jelas dan
mendetail. Dari masalah tersebut kemudian ditentukan solusi yang
mungkin cocok bagi masalah tersebut. Solusi dari masalah
mungkin berjumlah lebih dari satu. Solusi tersebut nantinya yang
akan diproses pada tahapan selanjutnya.
2. Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan
umum, dilanjutkan dengan sub tujuan, kriteria dan
kemungkinan alternatif pada tingkatan kriteria.
Setelah ditentukan solusi-solusi untuk masalah yang ingin
dipecahkan, kemudian solusi-solusi tersebut dipecah-pecah sampai
batas terkecil sampai tidak mungkin lagi dilakukan pembagian.
Kemudian semua solusi, kriteria, dan sub-sub kriteria disusun
secara sistematis kedalam suatu hierarki.
3. Membuat matriks PC yang menggambarkan kontribusi
relatif setiap unsur terhadap masing-masing tujuan atau
kriteria yang setingkat di atasnya.
Matriks yang digunakan merupakan matriks sederhana.
Perbandingan dilakukan berdasarkan penilaian dan pengambilan
keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen