Page 123 - Buku Kemdikbud Ki Hadjar Dewantara
P. 123

terhenti pada 1910, karena selama empat bulan mengalami sakit
            sehingga dirinya gagal naik kelas (Soewito, 1982: 53).

                   Setelah  gagal menyelesaikan pendidikannya  di Stovia,
            Soewardi memutuskan untuk bekerja di pabrik gula Kalibagor
            di  Banyumas  (Jawa  Tengah),  kemudian  bekerja  di  apotek
            Rathkamp,  Yogyakarta.  Dengan  pengalaman  pendidikannya
            di Stovia, Soewardi mencoba  untuk menjadi  peramu  obat-
            obatan di tempatnya bekerja, namun usahanya tersebut gagal.
            Kegagalannya  itu disebabkan oleh ketidakfokusan dirinya

            terhadap pekerjaannya karena tertarik dengan dunia jurnalistik
            yang  ditandai  dengan  pengiriman  artikelnya  secara  konsisten
            ke  surat  kabar  De Express dan  Oetoesan  Hindia. Setelah
            diberhentikan  dari  Apotek Rathkamp, pada 1912, Soewardi
            ditawari  bekerja  di  De Express oleh  Ernest  François Eugène
            Douwes Dekker yang berkantor di Bandung  (Soewito, 1982:
                                                        4
            53-54;  Scherer,  1985:  86-87).  Tawaran  tersebut  langsung
            diterima  karena sesuai dengan minatnya  yang mulai  tumbuh
            di dunia jurnalistik.  Sejak saat itu, Soewardi Soerjaningrat
                                5
                kewajiban”  bagi kalangan priyayi, dibandingkan dengan Stovia yang
                menjadi pilihan utama bagi priyayi rendah.
            4.   Ernest  François  Eugène  Douwes Dekker  menawari  pekerjaan  di  De
                Express kepada Soewardi Soerjaningrat karena sangat terkesan dengan
                tulisan-tulisannya yang dimuat di koran De Express dan Oetoesan Hindia.
                Tulisan-tulisannya yang dibuat selama bekerja di Pabrik Gula Kalibagor
                dan Apotek Rathkmap itu, sangat tajam mengkritik pemerintah sehingga
                Dekker memandangnya sebagai individu  dengan visi yang sejalan
                dengan dirinya (Scherer, 1985: 86-87)
            5.  Soewardi  telah  mengenal  Douwes Dekker  ketika  masih  sekolah  di
                Stovia yang ada saat itu berkedudukan sebagai redaktur Bataviaasche
                Nieuwsblad, sebuah surat kabar  berhaluan  bebas dan tidak  mengikuti
                haluan Pemerintah Hindia Belanda. Douwes Dekker dengan surat

                                 Tiga Serangkai Dalam Pergerakan Nasional  123
   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128