Page 127 - Buku Kemdikbud Ki Hadjar Dewantara
P. 127

berhasil  membasmi  wabah pes di  Malang  pada  1910.  Waktu
            itu, banyak dokter yang menolak membasmi penyakit menular

            itu. Akan tetapi, Tjipto menerima  penugasan itu dan berhasil
            sehingga  mendapat  penghargaan  dari  Pemerintah  Hindia
            Belanda, tetapi penghargaan itu dipasang pantatnya. 8
                   Tjipto menjadi sangat terkenal dengan sikapnya itu sebagai
            seorang  dokter  bumiputera  yang  secara  radikal  menentang
            sikap diskriminatif  yang diterapkan  secara  sistematis  dalam
            kehidupan  masyarakat  Jawa oleh penguasa pribumi  maupun

            Belanda, meskipun tahu resiko yang akan dihadapinya.  Sikap
                                                                   9
            pembangkangan  yang diperlihatkan  Tjipto,  berbeda dengan
            Soetomo yang memperlihatkan  sikap moderat dalam upaya
            mengubah tradisi Jawa yang bersifat diskriminatif.  Soetomo,
            mengambil jalan tengah karena sikap radikal memiliki resiko
            tinggi mengingat kedudukan priyayi birokrat masih sangat kuat,
            sekaligus untuk mengamankan kedudukan ayahnya.
                   Pada 1920,  Tjipto Mangoenkoesoemo menikahi Maria
            Vogel, seorang Indo-Belanda (Eurasia). Dua puluh tiga tahun


            8. Tiga Dokter Pelopor Pergerakan Nasional. Diakses dari http://sejarahri.
                com/perjuangan-para-dokter-di-masa-revolusi/. Tanggal 23 Maret 2017.
                Pukul 19.44 WIB
            9. Aktivitas Tjipto di dunia pergerakan nasional membawa dampak negatif
                terhadap karier dokternya. Setelah kembali ke Indonesia dari hukuman
                pembuangannya di Belanda (1913-1917), karier Tjipto sebagai dokter
                tidak berjalan dengan lancar. Berbagai hambatan dirasakannya, antara
                lain penolakan atas izin menjadi dokter pribadi Mangkunegara dan
                warga tidak memberikan tempat bagi praktik kedokterannya sehingga
                ia di-persona non grata-kan (Hasselbink, 2011: 204). Namun demikian,
                sikap Tjipto tidak pernah berubah meskipun karier dokternya dihambat
                pemerintah.


                                 Tiga Serangkai Dalam Pergerakan Nasional  127
   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132