Page 130 - Buku Kemdikbud Ki Hadjar Dewantara
P. 130

Soetomo  ditugaskan  menjadi  seorang dokter  di Rumah  Sakit
            Blora (Scherer, 1985: 220; Hasselink, 2011: 172; 177).

                   Pada 1917, Soetomo menikah  dengan Everdina de Graaf-
            Brüring, seorang suster berkebangsaan  Belanda.  Dua tahun
            kemudian (1919), Soetomo pergi Belanda untuk mengembangkan
            kemampuannya sebagai seorang dokter dan pada 1923, Soetomo
            menyelesaikan pendidikannya di Belanda. Selama di Belanda,
            Soetomo tidak hanya belajar ilmu kedokteran, melainkan juga
            aktif di dunia pergerakan bersama-sama dengan para pelajar

            Indonesia lainnya. .
                              13
                   Lingkungan sosial yang sarat dengan saling menghargai,
            khususnya  di keluarga kakek-neneknya,  merupakan  kondisi
            yang tidak bisa diabaikan  dalam  membentuk  sikap  moderat
            dirinya. Status sosial kakeknya lebih rendah jika dibandingkan
            dengan status sosial neneknya. Mereka bersikap sebagaimana
            tradisi yang berlaku, tetap dalam  waktu yang bersamaan mereka
            pun saling menghargai. Situasi di dalam keluarganya, terbawa ke
            tengah kehidupan masyarakat dan benar-benar dipraktikkan oleh

            Soetomo. Selain itu, didikan kedua kakek-neneknya yang lebih
            dominan mengarah pada tradisi Jawa daripada Islam pragmatis,
            menjadikan Soetomo sebagai sosok dengan pembawaan tenang,
            tidak meledak-ledak seperti rekannya, Tjipto Mangoenkoesoemo
            (Scherer, 1985: 211).
                   Jiwa moderatnya itu terlihat dari sikapnya yang sangat

            13.  Dokter  Soetomo.  Diakses  dari  http://www.imexbo.nl/dokter-soetomo.
               html. Tanggal 23 Maret 2017. Pukul 21.17 WIB; Dr. Soetomo. Diakses
               dari  http://kebudayaan-indone-sia.net/figure/49/dr-soetomo.  Tanggal  23
               Maret 2017. Pukul 21.24 WIB.

            130     Tiga Serangkai Dalam Pergerakan Nasional
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135