Page 134 - Buku Kemdikbud Ki Hadjar Dewantara
P. 134

Tulisan-tulisan  tajam  yang dibuat oleh Soewardi
            Soerjaningrat  dan  Tjipto  Mangoekoesoemo,  serta Douwes

            Dekker  mendorong  Pemerintah  Hindia  Belanda  menangkap
            ketiganya. Atas tuduhan menentang kebijakan pemerintah dan
            mengganggu ketertiban  umum, serta atas persetujuan  Raad
            Nederlandch-Indie, Soewardi  dan  Tjipto  dinyatakan  bersalah
            oleh Raad van Justitie.  Tjipto Mangoekoesoemo diasingkan
            ke Banda (Maluku) dan Soewardi Soerjaningrat diasingkan ke
            Bangka (Sumatera).  Akan tetapi, kedua tokoh pergerakan itu
                                17
            memilih  opsi lain,  yakni  meninggalkan  Hindia  Belanda  dan
            pergi ke Belanda. Keduanya memilih Belanda atas pertimbangan
            bahwa di sana aktivitas  politik  mereka dapat dilanjutkan
            bersama-sama para mahasiswa yang sekaligus sebagai aktivis
            pergerakan nasional juga (Soewito, 1982: 54).
                   Selama menjalani pengasingan di Belanda, Soewardi
            bersama-sama  dengan  Tjipto  tetap  aktif  di  dunia  pergerakan
            dengan  bergabung  ke  dalam  Indische  Vereeniging di  Den
            Haag.  Soewardi dan Tjipto selalu menghadiri diskusi-diskusi
                  18
               sebagai pahlawan bagi kaum pribumi yang berjuang untuk membebaskan
               masyarakat  pribumi  dari  ketidakadilan  kolonialisme.  Judul artikelnya
               memang sangat provokatif, yakni Onze Helden: Tjipto Mangonkoesoemo
               en R.M. Soewardi Soerjaningrat atau Pahlawan-Pahlawan Kami: Tjipto
               Mangoenkoesoemo dan R.M. Soewardi Soerjaningrat (Dekker, 1913: 68-
               73; Soewito, 1982: 54).
            17. Sementara itu, E. F. E. Douwes Dekker diasingkan ke Kupang, Timor.
               Seperti halnya Soewardi dan Tjipto, Douwes Dekker pun memilih opsi
               diasingkan ke Belanda, sehingga mereka bertiga berangkat ke Belanda
               untuk menjalani hukuman pengasingan (Soewito, 1982: 54)
            18   Indische Vereeniging didirikan pada 1908 atas atas prakarsa R. Soemitro,
               seorang bangsawan Jawa, bersama dengan R. Soetan Casajangan
               Saripada, dari Mandailing. Anggota Indische Vereeniging bukan hanya

            134     Tiga Serangkai Dalam Pergerakan Nasional
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139