Page 11 - Buku Toponimi Vorstenlanden Bab 1
P. 11
A KERAJAAN MATARAM ISLAM
Sebelum mengkaji materi ajar berikut ini, tentu kita patut memiliki
kesadaran kembali, bahwa peristiwa sejarah selalu memiliki dampak
kausalitas dengan peristiwa sebelum dan sesudahnya. Sudah tentu pem-
belajaran sejarah bukanlah mencari kebenaran tunggal di masa lalu yang
sudah pasti, hingga semua yang ternarasikan dalam buku text merupakan
suatu kebenaran masa lalu, yang sudah tidak memungkinkan ruang dialog
kembali. Perlu kiranya suatu kesadaran bahwa memahami konteks sejarah
harus dengan melihat situasi, kondisi, semangat zaman yang ada pada
masanya. Implikasinya, perlu sekali dalam mempelajari sejarah selalu
memunculkan disposisi-disposisi pernyataan yang kompleks. Tidak benar
membawa nilai masa lalu tanpa adanya analsisi relevansi dalam struktur
sosial kontemporer, dan tidak bijak bila meninggalkan nilai masa lalu dalam
membangun struktur sosial kontemporer tanpa akar identitas lokal bangsa.
Sebagai refleksi coba renungkan, sebelumnya bukankah kita telah
memahami bahwa dalam struktur masyarakat Jawa tidak terlepas dari
keberadaan kerajaan-kerajaan di Jawa yang terus berkembang, hingga
pada puncaknya lahirlah Kasultanan-Kasultanan dengan corak Islam,
misalnya Mataram Islam. Sebagai dampak peradaban, pergeseran demi
pergeseran terus terwujud sebagai dampak dari adanya perubahan itu
sendiri. Maka, implikasinya dalam mempelajari sejarah menjadi sangat
penting memahami Kronologi, perubahan dan kesinambungan, serta
pentingnya keseimbangan spekulasi imajinatif dan investigasi metodis
(sikap metodologis sejarah dengan verivikasi fakta, konsep, dan interpretasi
untuk mempraktikkan empati) dalam menghidupkan kembali pemikiran
3