Page 15 - Buku Toponimi Vorstenlanden Bab 1
P. 15
Untuk menghadapi Trunojoyo, Amangkurat II juga minta bantuan
VOC, namun tidak ke Batavia tetapi ke Semarang. Pimpinan VOC ,
Speelman menyetujui permintan Amangkurat II dengan suatu perjanjian
(1670) yang isinya:
a. VOC mengakui Amangkurat II sebagai raja Mataram.
b. VOC mendapatkan monopoli di Mataram.
c. Seluruh biaya perang harus diganti oleh Amangkurat II.
d. Sebelum hutangnya lunas seluruh pantai utara Jawa digadaikan
kepada VOC.
e. Mataram harus menyerahkan daerah Krawang, Priangan, Semarang
dan sekitarnya kepada VOC.
Pada saat itu Tronojoyo telah berhasil mendirikan istana di Kediri
dengan gelar Prabu Maduretno. Tentara VOC di bantu oleh tentara Aru
Palaka dari Makasar dan Kapten Jonker dari Ambon bersama tentara
Mataram akhirnya menyerang Kediri. Tronojoyo tidak mampu meng-
hadapi gempuran tentara Mataram dan VOC, terus terdesak ke daerah
pegunungan dan pertahanan terakhir di Gunung Wilis. Trunojoyo
memenyerah pada tanggal 25 Desember 1679 dan akhirnya gugur
ditikam keris oleh Amangkurat II pada tanggal 2 Januari 1680. Sultan
Amangkurat II kemudian memindahkan pusat pemerintahan dari Plered
ke Kartasura.
Amangkurat II setelah menjadi raja merasakan betapa beratnya
perjanjian yang telah ditandatangani dan berusaha untuk melepaskan
diri. Ketika Untung Surapati tiba di Kartasura disambut dengan baik.
Pada tahun 1686 datanganya utusan dari Jakarta di bawah pimpinan
Kapten Tack dengan maksud (1) merundingkan soal hutang Amangkurat
II, dan (2) ingin menangkap Untung Surapati. Amangkurat II meng-
7