Page 26 - E Modul Termodinamika
P. 26

Suatu  benda  panas  dengan  kapasitas    tidak  terbatas,  disebut  reservoir

               kalor (sumber kalor), mensuplai kalor   tanpa mengalami penurunan suhu. (Sumber

               ini dapat didekati oleh sumber kalor apa saja, seperti Matahari, yang memiliki kalor

               yang jauh lebih besar daripada yang dibutuhkan mesin). Suatu dasar isolator yang


               bersama  dengan  sisi-sisi  silinder  dan  pengisap  bertindak  sebagai  suatu  isolator

               sempurna  terhadap  aliran  kalor.  Benda  dingin  disebut  penampung  kalor,  yang

               memiliki kapasitas tampung tidak terbatas sehingga benda ini dapat menyerap kalor

               tanpa mengalami kenaikan suhu. (Penampung ini dapat didekati oleh benda besar apa

               saja,  seperti  laut,  yang  dapat  menyerap  lebih  banyak  kalor  daripada  kalor  yang

               dibuang  oleh  mesin.)  Akhirnya,  ada  dasar  isolator  kedua.  Operasi  mesin  Carnot

               adalah  menggerakkan  silinder  dalam  suatu  cara  yang  sudah  ditentukan  dari  satu


               dasar isolator ke dasar isolator lain dan kemudian mengulangi siklus.

                 Langkah 1. Siklus diawali dengan wadah silinder

                 yang  kontak  dengan  sumber  kalor,  saat  fluida

                 kerja  (gas)  mengambil  sejumlah  kalor     pada

                 suhu  tinggi        Oleh  karena  sistem  menyerap

                 kalor  dalam  suatu  proses  reversibel  (dapat

                 balik),  suhu  sistem  sama  dengan  suhu  sumber.


                 Jadi,  ini  merupakan  suatu  proses  isotermal.

               Sejak kalor diserap,  gas  memuai  dan  melakukan           Gambar 16. Diagram P-V untuk siklus
                                                                           Carnot.
               usaha pada pengisap.


                        Pemuaian  ini ditampilkan  pada  diagram  P-V  (Gambar  16)  dengan  perubahan

               dari keadaan A ke B sepanjang suatu grafik isotermal. Selama proses isotermal ini,

               energi  dalam  sistem  tidak  berubah  sehingga  sesuai  dengan  hukum  pertama

               termodinamika, usaha yang dilakukan oleh sistem sama dengan masukan kalor   .


                                                                                                          20
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31