Page 27 - E Modul Termodinamika
P. 27

Langkah 2. Silinder kemudian bergerak ke badan berisolasi, saat masukan

               (dan keluaran) kalor adalah nol. Beban pada pengisap dikurangi dan gas memuai, kali

               ini  sepanjang  suatu  grafik  adiabatik    (dari  B  ke  C).  Saat  gas  kontinu  melakukan

               usaha dengan melakukan  pemuaian, energi dalamnya harus berkurang.  Pemuaian  ini


               disertai  dengan  pengurangan  suhu  sepanjang  grafik  BC  sampai  silinder  mencapai

               suhu yang sama dengan penampung kalor.

                        Langkah 3. Berikutnya silinder digerakkan ke penampung kalor. Di sini gas

               mengalami  proses  pemampatan  isotermal  (dari  C  ke  D),  saat  sejumlah  kalor      .

               dibuang  ke  sumber  dingin  pada  suhu       Seperti  proses  isotermal  sebelumnya,

               masukan  kalor  sama  dengan  usaha  yang  dilakukan.  Akan  tetapi,  dalam  kasus  ini,

               karena kalor dikeluarkan, usaha negatif, yang berarti usaha dilakukan pada sistem.


                        Langkah 4. Pada langkah akhir siklus Carnot, silinder digerakkan kembali ke

               badan  berisolasi.  Beban  pada  pengisap  ditambah  dan  gas  mengalami  pemampatan

               adiabatik ( dari D ke A). Sekali lagi perpindahan kalor adalah nol (Q = D) dan karena

               volume berkurang (usaha dilakukan pada sistem), energi dalam dan suhu naik. Ketika

               suhu  gas  sekali  lagi  mencapai  suhu  sumber  kalor,  silinder  dipindahkan  ke  sumber

               kalor dan siklus dimulai kembali. Dalam jalan seperti ini energi fluida kerja kembali

               ke energi dalam yang sama dengan yang dimilikinya pada awal siklus.

                        Pada  Proses  pemuaian  isotermal  (  dari  A  ke  B)  kalor    diserap,  dan  pada

               proses pemampatan isotermal (dari C ke D) dilepaskan kalor    Dalam siklus Carnot,

               tidak  terjadi  perubahan  energi  dalam  (∆U  =  0)  sehingga  sesuai  dengan  hukum  I

               termodinamika, persamaannya adalah sebagai berikut.












                                                                                                           21
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32