Page 4 - TUGAS JESITA
P. 4

dekatnya menjadi tanda pembatas antara wilayah Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta
               (Solo).

               3. Penemuan kembali Candi Prambanan

                     Penduduk lokal warga Jawa di sekitar candi sudah mengetahui keberadaan candi ini. Akan tetapi
               mereka tidak tahu latar belakang sejarah sesungguhnya, siapakah raja dan kerajaan apa yang telah
               membangun monumen ini. Sebagai hasil imajinasi, rakyat setempat menciptakan dongeng lokal untuk
               menjelaskan  asal-mula  keberadaan  candi-candi  ini;  diwarnai  dengan  kisah  fantastis  mengenai  raja
               raksasa, ribuan candi yang dibangun oleh makhluk halus jin dan dedemit hanya dalam tempo satu
               malam, serta putri cantik yang dikutuk  menjadi arca. Legenda  mengenai candi Prambanan dikenal
               sebagai kisah Rara Jonggrang.
                     Pada tahun 1733, candi ini ditemukan oleh CA. Lons seorang berkebangsaan Belanda. Candi ini
               menarik perhatian dunia ketika pada masa pendudukan Britania atas Jawa. Ketika itu Colin Mackenzie,
               seorang surveyor bawahan Sir Thomas Stamford Raffles, menemukan candi ini. Meskipun Sir Thomas
               kemudian memerintahkan penyelidikan lebih lanjut, reruntuhan candi ini tetap telantar hingga berpuluh-
               puluh tahun. Penggalian tak serius dilakukan sepanjang 1880-an yang sayangnya malah menyuburkan
               praktik penjarahan ukiran dan batu candi.

                     Kemudian  pada  tahun  1855  Jan  Willem  IJzerman  mulai  membersihkan  dan  memindahkan
               beberapa  batu  dan  tanah  dari  bilik  candi.  Beberapa  saat  kemudian  Isaäc  Groneman  melakukan
               pembongkaran besar-besaran dan batu-batu candi tersebut ditumpuk secara sembarangan di sepanjang
               Sungai  Opak.  Arca-arca  dan  relief  candi  diambil  oleh  warga  Belanda  dan  dijadikan  hiasan  taman,
               sementara warga pribumi menggunakan batu candi untuk bahan bangunan dan fondasi rumah.

                   5.  Pemugaran Candi Prambanan

                     Pemugaran dimulai pada tahun 1918, akan tetapi upaya serius yang sesungguhnya dimulai pada
               tahun 1930-an. Pada tahun 1902-1903, Theodoor van Erp memelihara bagian yang rawan runtuh. Pada
               tahun 1918-1926, dilanjutkan oleh Jawatan Purbakala (Oudheidkundige Dienst) di bawah P.J. Perquin
               dengan cara yang lebih sistematis sesuai kaidah arkeologi. Sebagaimana diketahui para pendahulunya
               melakukan pemindahan dan pembongkaran beribu-ribu batu secara sembarangan tanpa memikirkan
               adanya usaha pemugaran kembali. Pada tahun 1926 dilanjutkan De Haan hingga akhir hayatnya pada
               tahun  1930.  Pada  tahun  1931  digantikan  oleh  Ir.  V.R.  van  Romondt  hingga  pada  tahun  1942  dan
               kemudian diserahkan kepemimpinan renovasi itu kepada putra Indonesia dan itu berlanjut hingga tahun
               1993.
                     Upaya renovasi terus menerus dilakukan bahkan hingga kini. Pemugaran candi Siwa yaitu candi
               utama kompleks ini dirampungkan pada tahun 1953 dan diresmikan oleh Presiden pertama Republik
               Indonesia Sukarno. Banyak bagian candi yang direnovasi, menggunakan batu baru, karena batu-batu
               asli banyak yang dicuri atau dipakai ulang di tempat lain. Sebuah candi hanya akan direnovasi apabila
               minimal 75% batu asli masih ada. Oleh karena itu, banyak candi-candi kecil yang tak dibangun ulang
               dan hanya tampak fondasinya saja.

                     Kini, candi ini termasuk dalam Situs Warisan Dunia yang dilindungi oleh UNESCO, status ini
               diberikan UNESCO pada tahun 1991. Kini, beberapa bagian candi Prambanan tengah direnovasi untuk
               memperbaiki kerusakan akibat gempa Yogyakarta 2006. Gempa ini telah merusak sejumlah bangunan
               dan patung

                     B. Kompleks Candi Prambanan

                     Pintu masuk ke kompleks bangunan ini terdapat di keempat arah penjuru mata angin, akan tetapi
               arah hadap bangunan ini adalah ke arah timur, maka pintu masuk utama candi ini adalah gerbang timur.
               Kompleks candi Prambanan terdiri dari:
              1.  Tiga Candi Trimurti: candi Siwa, Wisnu, dan Brahma.
              2.  Tiga Candi Wahana: candi Nandi, Garuda, dan Angsa.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9