Page 186 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 186

“Kita masih harus melihat tempat lain, sebelum kamu tahu
            apa  dua  hadiah  ulang  tahun  kamu  yang  saya  sudah
            janjikan…”

            Azrael  menggoyangkan  tongkat  ajaibnya,  membuat
            gerakan   memutar,   menciptakan   pusaran   cahaya
            berwarna  putih  terang.  Lama  kelamaan  cahaya  itu
            menjadi semakin terang, silau! Kami tersedot ke dalamnya
            dan lenyap seketika, hilang tanpa jejak.

                                     *

            Sosok perempuan itu tampak duduk murung di kursinya.
            Dari jendela di hadapannya, terbentang deretan gedung-
            gedung  tinggi  diwarnai  cahaya  lampu  beraneka  warna,
            serta  kendaraan  yang  berlalu  lalang,  melayang  dalam
            pola-pola  jalan  menyerupai  cekungan  ke  atas  dan  ke
            bawah. Langit gelap, seperti biasa. Perempuan itu meraih
            gelas minuman di hadapannya lalu meneguknya sampai
            habis.


            “Minumannya mau ditambahkan lagi, nona Agnes?” kata
            suara itu.

            “Tidak usah, Tara. Nanti kalau mau, pasti saya pesan lagi,”
            jawab Agnes.

            “Bagaimana kalau saya putar playlist lagu kesukaan nona
            Agnes?” tanya suara itu lagi.

            “Iya, boleh…”



                                     184
   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191