Page 190 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 190

Agnes menatap langit yang gelap di luar kaca itu. Hampa,
            tidak  ada  apa-apa  selain  warna  abu-abu  gelap,  biru
            kehitaman.

            “Ganti  pemandangan  langit-langit  dengan  wallpaper
            bintang, Tara,” katanya lagi.

            “Baik,  nona  Agnes.  Mengganti  wallpaper  di  langit-langit
            dengan tema bintang…” jawab suara Tara.

            Pemandangan dari balik kaca itu seketika tergantikan oleh
            gambar  kumpulan  bintang  yang  berkedip.  Beberapa  di
            antaranya membentuk rasi yang indah. Agnes tersenyum
            menatapnya,    lalu   memejamkan   matanya,   kedua
            tangannya  terlentang  lebar,  membayangkan  seolah
            dirinya  sedang  terbang  di  langit,  dengan  gerakan
            mengepakkan kedua tangannya, seperti sayap.

            “Siapa perempuan itu?” tanya saya kepada Azrael.


            Kami berdiri mengamatinya sedari tadi, di sudut ruangan
            itu.

            “Oh,  dia  hanya  seseorang  saja…kamu  tidak  lihat  di
            sekelilingnya, Rico?” tanya Azrael.

            “I..ini  a…adalah…”  Kata  saya  sambil  menunjuk  ke  arah
            pemandangan di luar kaca jendela ruangan itu.

            “Ini adalah planet bumi kamu, dua ratus tahun kemudian,
            Rico,” katanya.


                                     188
   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195