Page 193 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 193

“Tapi  seperti  inilah  dunia  kamu  di  masa  depan,  Rico,”
            komentar  Azrael.  “Kalian  adalah  makhluk  unik  yang
            menyadari bahwa perasaan kalian adalah musuh terbesar
            kalian sendiri, yang menyeret kalian ke dalam masalah. Di
            posisi  ini,  laki-laki  dan  perempuan  memutuskan  untuk
            tidak  lagi  hidup  bersama-sama,  saling  memusuh  dan
            membenci.  Pada  akhirnya,  yang  tersisa  adalah  rasa
            marah dan dendam, kecewa, dan kemudian penyesalan,
            Rico…”

            “Bagaimana saya bisa merubahnya?”

            “Nah pertanyaan itu lagi yang saya dengar dari manusia
            kesekian  yang  saya  temui.  Oh,  Rico…bahkan  makhluk
            sesakti  saya  yang  bisa  menjelajahi  ruang  dan  waktu
            sesuka  hati,  saya  tetap  tidak  bisa  mengubah  apa  yang
            memang  seharusnya  terjadi.  Kamu  tidak  bisa  merubah
            manusia dan dunia sesukamu. Itu sebabnya, kamu akan
            mendapatkan kado pertama kamu dari saya, segera, Rico,
            di  tempat  kita  berikutnya,”  kata  Azrael  sambil  kembali
            menggoyangkan  tongkat  saktinya,  membuat  tongkat  itu
            berputar dengan kencang dengan kedua tangannya yang
            lincah, menciptakan pusaran cahaya putih terang.


            Lama kelamaan cahaya itu menjadi semakin terang, silau.
            Lalu  kami  tertelan  masuk  ke  dalam  cahaya  itu,  lenyap
            tanpa jejak.

                                     *

            “Psst!” suara bisikan itu terdengar kembali.



                                     191
   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198