Page 191 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 191
“A..apa…yang terjadi, Azrael?”
“Laki-laki dan perempuan tidak lagi hidup bersama-sama.
Perang besar di antara mereka telah berlangsung selama
hampir seratus lima puluh tahun lamanya, Rico. Bumi
dibagi dua, separuhnya dihuni oleh kerajaan laki-laki dan
separuhnya lagi, oleh kerajaan perempuan. Setiap sekali
dalam seminggu, mereka akan bertemu di daerah netral
garis khatulistiwa dan berperang, saling hujat dan saling
bunuh. Semua persenjataan canggih mereka gunakan.
Lalu pada sore harinya, perang itu akan dihentikan, dan
mereka berhitung korban jiwa, pemenang perang
ditentukan dari pihak dengan korban jiwa yang paling
sedikit. Setelah itu mereka akan catatkan di arsip mereka,
lalu kembali ke kerajaan mereka masing-masing dan
menjalankan hidup tanpa pernah berkomunikasi, tanpa
ada satu pun aktifitas sosial kecuali terhadap sesamanya.”
“Maksud kamu…laki-laki dan perempuan menjadi...?”
“Iya, laki-laki dan perempuan kini adalah musuh
bebuyutan abadi. Untuk bereproduksi, teknologi kloning
yang populer digunakan. Coba pikir, Rico, tidak ada lagi
cinta, tidak ada lagi status sosial kaya dan yang miskin,
tidak ada lagi kekecewaan, tidak ada lagi kejahatan dan
korupsi. Dan kabar baiknya, Rico, tidak ada lagi mata
uang. Kamu bisa memiliki apa saja yang kamu inginkan,
selama ditukar dengan poin partisipasi kamu terhadap
tugas-tugas di pemerintahan. Semakin rajin, poin kamu
semakin banyak. Praktis, Rico. Tidakkah kamu ingin hidup
di masa depan yang seperti ini?” tanya Azrael.
189