Page 82 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 82
dirinya seorang Nabi, menolong banyak orang dengan
pamrih sejumlah bayaran. Sekte pemujanya saja
melakukan aktifitas aneh menyembah senja, lalu
membungkuk hormat di depan pintu kontrakannya. Entah
mana yang betul. Seakan tidak percaya, saya datang ke
sana menyamar sebagai salah satu orang yang butuh
pertolongan, dan begitu saja, memberikan saya uang
seolah itu jatuh begitu saja dari langit!
“Wuih…lagi banyak duit kamu, Non!” tegur Edrick.
“Ini barang bukti penelitian lapangan pertamaku, Rick,”
jawab saya.
“Oh ya? Apa yang kamu temukan di sana?” Edrick duduk
di kursi kosong yang berada di samping saya.
“Fakta berbanding terbalik dengan data yang saya miliki,
Rick. Saya seperti meragukan subjek artikel saya dengan
semua hal yang disangkakan kepadanya. Sekte pemujaan
yang dibuat untuk dirinya, terasa absurd,” komentar saya.
“Bagaimana kalau disederhanakan dulu menurut
pemahaman awal kamu, Non. Apa yang kamu ketahui
tentang konsep Nabi, sekte dan hal-hal terkait lainnya?
Cari tahu dulu pengetahuan dasarnya, lalu bandingkan
dengan data-data serta fakta yang kamu temukan di
lapangan, agar kamu bisa objektif dalam menyelesaikan
artikel kamu,” kata Edrick sambil tersenyum kepada saya.
“Baik,” kata saya sambil mengeluarkan buku catatan,
sebuah bolpoin, kemudian menyalakan monitor komputer
saya.
80