Page 90 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 90
“Dan ini, saya kembalikan…” Kata Nona sambil
menyerahkan amplop putih ke tangan saya.
“Kenapa dikembalikan, mbak Non?” tanya saya.
“Kan kasihan anaknya mau dioperasi?”
“Anak?” tanya Edrick sambil pura-pura batuk.
“Kawin saja belum…”
“Maaf saya bohong, pak Ito juga ibu…” Kata Nona sambil
tampak menyesal.
“Sebenarnya saya wartawan yang ditugaskan meliput
tentang aktifitas pak Ito dan isu tentang Nabi. Untung saja,
saya juga dibantu oleh teman saya ini, si Edrick, kami
berhasil menemukan petunjuk lain dan menyelamatkan
pak Ito dan keluarga di saat yang tepat…”
Saya hanya bisa diam mendengarkan perkataan Nona
tersebut. Inem tiba-tiba masuk dan menyerahkan si
Buyung kepada saya. Si kecil berjalan menghampiri
ibunya, dan memeluknya.
“Terima kasih, mbak Non…” Kata saya dengan terharu,
tanpa terasa air mata mengalir membasahi pipi saya.
“Pak Ito juga sudah mengajari saya hal penting,” katanya.
“Apa itu, mbak Non?” tanya saya dengan penasaran.
88