Page 99 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 99

“Oh…kamu disini karena rehabilitasi kecanduan narkoba,
            kan?” perkataan saya dibalas Edmond dengan anggukan.

            “Ini satu-satunya rumah sakit yang lengkap di daerah sini,
            punya  fasilitas  rehabilitasi  ketergantungan  narkoba.  So,
            this  is  me…”  katanya  sambil  membuat  gaya  aneh,
            tangannya menepuk-nepuk dadanya bak seorang jagoan.

            “Cuih…pede  banget  kamu,  Mon!  Kerenan  saya  lah,
            divonis  FFI,”  kata  saya  sambil  ikut  membuat  ekspresi
            bangga.

            “FFI? Festival Film Indonesia?” katanya lagi sambil pura-
            pura bodoh.

            “Bukan,  dodol!  Fatal  Familial  Insomnia,  saya  gak  bisa
            tidur,” jawab saya sambil tertawa kecil.


            “Minum Xanax kan beres, Re. Atau minum alkohol sampai
            teler, atau kamu isap ganja deh, gak mungkin gak tertidur
            pulas,” katanya sambil mengejek.

            “Mon,  itu  juga  gak  bakal  mempan  lah.  Kalo  mempan,
            ngapain saya  di rumah sakit? Ini  penyakit  langka,” kata
            saya.

            “Penyakit gak bisa tidur, terus sampai lemes, sampai mati.
            Titik.” Tutup saya dengan tegas.

            “So what? Re, gak bisa tidur itu adalah hal terbaik yang
            semua  orang  inginkan.  Kamu  bisa  melihat  dunia  lebih
            lama, menunggu matahari terbit lebih awal dari siapapun,

                                     97
   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104