Page 204 - AR DPBM-2016--SMALL
P. 204

Ikhtisar Utama              Laporan Manajemen         Profil Dana Pensiun Bank Mandiri

                       Key Financial Highlights       Management Report          Dana Pensiun Bank Mandiri Profile




              Perubahan Peraturan Perundang-Undangan yang Berpengaruh Signifikan
              Terhadap Dana Pensiun Bank Mandiri
              Changes In Regulations And Legislation Significantly Affecting Dana Pension Bank Mandiri






              Di sepanjang tahun 2016,  Otoritas Jasa Keuangan (OJK)  merilis   During 2016, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) released a number of
              sejumlah peraturan yang terkait langsung dengan penyelenggaraan   regulations relating directly to the implementation of Pension Funds
              Dana Pensiun di Indonesia. Namun, terdapat 2 (dua) peraturan yang   in Indonesia. However, there were 2 (two) regulations that had a
              berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan investasi DPBM,   significant effect on DPBM’s investment management, namely OJK
              yaitu Peraturan OJK No. 01/POJK.05/2016 tentang Investasi Surat   Regulation  OJK  No.  01/POJK.05/2016  concerning  Investment  in
              Berharga Negara (SBN) bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank,   Government Marketable Securities (SBN) for Non-Bank Financial
              dan Peraturan OJK No. 36/POJK.05/2016 tentang Perubahan atas   Services Institutions, and OJK Regulation No. 36/POJK.05/2016
              Peraturan OJK No. 1/POJK.05/2016.                amending to OJK Regulation No. 01/POJK.05/2016.

              Berdasarkan Peraturan OJK No. 01/POJK.05/2016 pasal 2 dan   Based on OJK Regulation No. 01/POJK.05/2016 article 2 and
              pasal 3 yang dikeluarkan pada tanggal 11 Januari 2016, Dana   article 3 issued on January 11, 2016, Employers’ Pension Funds
              Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) wajib menempatkan investasinya   (DPPK) must place a minimum of 20% of their total investments
              pada instrumen SBN paling rendah 20% dari seluruh jumlah   in  SBN  no later than December 31, 2016; and at least  30%
              investasi paling lambat 31 Desember 2016; dan paling rendah   of the total investment no later than December 31, 2017.
              30% dari seluruh jumlah investasi paling lambat 31 Desember   Management took the strategic step through the purchase
              2017. Manajemen telah mengambil langkah strategis melalui   of SBN in the first quarter of 2016, with a total value of Rp1
              pembelian SBN pada triwulan ke-I tahun 2016, dengan total nilai   trillion. As  of  December 31, 2016, the  composition of  SBN
              mencapai Rp1 triliun. Per 31 Desember 2016, komposisi investasi   investment managed by DPBM had reached 22.15% of the
              SBN yang dikelola DPBM telah mencapai 22,15% dari total Aset   total Investment Assets based on Fair Value. Thus, DPBM has
              Investasi DPBM berdasarkan Nilai Wajar. Dengan demikian,   complied with OJK Regulation No. 01/POJK.05/2016.
              DPBM telah memenuhi Peraturan OJK No. 01/POJK.05/2016.

              Pada 10 November 2016, OJK mengeluarkan Peraturan OJK   On November 10, 2016, OJK issued OJK Regulation No. 36/
              No. 36/POJK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan OJK   POJK.05/2016amending OJK Regulation No. 1/POJK.05/2016,
              No. 1/POJK.05/2016, dimana dalam melakukan pemenuhan   where in fulfillment of OJK Regulation No. 1/POJK.05/2016,
              Peraturan OJK No. 01/POJK.05/2016, DPPK wajib menempatkan   DPPK could place its SBN instrument investments in Bonds and/
              investasi instrumen SBN-nya pada Obligasi dan/atau Sukuk yang   or Sukuk issued by State-Owned Enterprises (BUMN), Regional
              diterbitkan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan   Owned Enterprises (BUMD), and/or subsidiaries of SOEs for
              Usaha Milik Daerah (BUMD), dan/atau anak perusahaan dari   use in infrastructure financing, for up to 40% by December
              BUMN yang penggunaannya untuk pembiayaan infrastruktur,   31, 2016 and 50% maximum after December 31, 2016 as the
              paling tinggi 40% sampai dengan 31 Desember 2016 dan paling   minimum required by OJK Regulation No. 01/POJK.05/2016.
              tinggi 50% setelah 31 Desember 2016 dari batas minimum yang   As of December 31, 2016, the state-owned Enterprise Bonds
              dipersyaratkan pada Peraturan OJK No. 1/POJK.05/2016. Per   for the Infrastructure sector managed by DPBM reached
              31 Desember 2016, Obligasi BUMN sektor Infrastruktur yang   Rp342.39 billion or 16.75% of the total investment of DPBM
              dikelola DPBM mencapai Rp342,39 miliar atau 16,75% dari jumlah   Corporate Bonds, and 5.90% of the total Investment Assets for
              investasi Obligasi Korporasi DPBM, dan 5,90 % dari jumlah   Fair Value managed by DPBM.
              keseluruhan Aset Investasi yang dikelola DPBM dalam Nilai Wajar.

              Di samping kedua peraturan di atas, terdapat Peraturan OJK No.   In addition to the above two regulations, OJK Regulation No. 16/
              16/POJK.05/2016 tentang Pedoman Tata Kelola Dana Pensiun.   POJK.05/2016 issued Guidelines on Pension Fund Governance.
              Pemenuhan terhadap peraturan ini dapat dilihat pada bab Tata   Compliance with this regulation can be seen in the Good Pension
              Kelola Dana Pensiun yang Baik pada laporan tahunan ini.  Fund Governance Chapter in this annual report.


              Perubahan Kebijakan Akuntansi yang Diterapkan Pada Tahun 2016
              Changes In Accounting Policies Implemented in 2016

              Di tahun 2016, tidak terdapat kebijakan akuntansi yang   In 2016, there were no accounting policies that affected DPBM.
              mengalami perubahan yang berpengaruh terhadap DPBM.







    204           Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Dana Pensiun Bank Mandiri
   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209