Page 59 - AR DPBM-2016--SMALL
P. 59
Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Dana Pensiun Laporan Keuangan Konsolidasi
Management Discussion & Analysis Good Pension Fund Governance Consolidated Financial Report
Di samping itu, kebijakan strategi investasi DPBM dilakukan In addition, the DPBM investment strategy policy was carried
dalam pemenuhan Peraturan OJK No. 1/POJK.05/2016 tentang out in compliance with OJK Regulation No.1/POJK.05/2016
Investasi Surat Berharga Negara bagi Lembaga Jasa Keuangan concerning Investment in Government Marketable Securities
Non-Bank, beserta perubahannya yang tertuang dalam Peraturan for Non-Bank Financial Services Institution, together with the
OJK No. 36/POJK.05/2016. Pada pasal 3 Peraturan OJK No. 1/ changes contained in OJK Regulation No.36/POJK.05/2016.
POJK.05/2016 menyebutkan kewajiban Lembaga Jasa Keuangan In article 3 of Regulation OJK No.1/POJK.05/2016 it stated
Non-Bank untuk menempatkan investasinya pada instrumen the obligation for Non-Bank Financial Services Institutions to
investasi SBN paling rendah 20% dari seluruh jumlah investasinya place at least 20% of its total investments in SBN investment
paling lambat 31 Desember 2016. Sementara Peraturan OJK No. instruments no later than December 31, 2016. While OJK
36/POJK.05/2016 sebagai perubahan dari Peraturan OJK No. 1/ Regulation No.36/POJK.05/2016 as an amendment to OJK
POJK.05/2016, khususnya menyangkut pasal 4A, menekankan Regulation No.1/POJK.05/2016 particularly concerning article
kewajiban penempatan investasi oleh Lembaga Jasa Keuangan 4A, which emphasized the obligation of investment placements
Non-Bank pada obligasi dan/atau sukuk yang diterbitkan by Non-Bank Financial Services Institutions in bonds and / or
oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik sukuk issued by State-Owned Enterprises (BUMN) , Regional-
Daerah (BUMD), dan/atau anak perusahaan dari BUMN yang Owned Enterprises (BUMD), and / or subsidiaries of state-
penggunaannya untuk pembiayaan infrastruktur, paling tinggi owned enterprises that are used for infrastructure financing,
40% per 31 Desember 2016 should reach 40% as of December 31, 2016.
9,00% 0,19%
22,15%
0,02%
Komposisi 0,52%
Investasi DPBM
(Nilai Wajar)
per 31 Desember 2016
16,17%
0,34%
2,54% 7,55% 0,52% 34,92% 6,09%
n Surat Berharga Negara n Saham n REPO
Government Marketable Securities Stocks REPO
n Tabungan n Obligasi n Efek Beragun Aset (EBA)
Savings Bonds Asset-backed Securities
n Deposito On Call n Sukuk n Penempatan Langsung
On Call Deposits Sukuk Direct Placement
n Deposito Berjangka n Reksadana n Tanah dan Bangunan
Time Deposits Mixed Mutual Funds Land and Buildings
n Sertifikat Deposito n DIRE KIK
Certificates of Deposit DIRE KIK
“Penempatan portofolio investasi pada instrumen Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak 22,15%,
telah memenuhi bahkan melampaui Peraturan OJK No.1/POJK.05/2016
tentang Investasi Surat Berharga Negara bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank.”
“The investment placement portfolio in Government Marketable Securities (SBN) instruments reached 22.15%, and exceeded
with OJK Regulation No.1/POJK.05/2016 on State Securities Investments by Non-Bank Financial Services Institutions.”
Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Dana Pensiun Bank Mandiri
59