Page 99 - GRC-BOOK-NEW2
P. 99
Penerapan gCg di unit kerja
1. Mengumpulkan data dan informasi serta mengevaluasi atas kebijakan
manajemen risiko perusahaan.
2. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko
dengan pelaksanaan kebijakan tersebut;
3. Melakukan pemantauan dan evaluasi dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite
Manajemen Risiko dan Unit Kerja Manajemen Risiko;
4. Mendorong pemberdayaan fungsi manajemen risiko perusahaan;
5. Melaporkan kepada Dewan Komisaris dalam hal kemungkinan terjadinya risiko
perusahaan serta mengusulkan alternatif penyelesaiannya;
6. Komite dapat melakukan kegiatan pemantauan risiko di unit kerja yang erat
kaitannya dengan pengambilan keputusan berbasis risiko dan bekerja sama
dengan Unit Kerja Manajemen Risiko;
7. Mengundangan manajemen dan pihak intern lainnya untuk hadir dalam rapat
Komite sepanjang dianggap penting dan diperlukan;
8. Melakukan tugas lainnya dari Dewan Komisaris sesuai dengan bidang tugas
manajemen risiko.
Sementara, salah satu contoh yang harus dilaksanakan unit kerja suatu perusahaan
pada bidang perkreditan adalah pembagian tugas dan tanggung jawab unit kerja,
yang harus dituangkan dalam Peraturan Direksi. What’s next? ini wajib dilaksanakan
oleh unit kerja terkait dalam melaksanakan governance process (pada level unit
kerja). Salah satu tugas dan tanggung jawab dimaksud adalah membagi fungsi
(segregation of duties) unit kerja. Secara garis besar, terdiri dari 3 (tiga) unit kerja
pelaksana, yaitu: frond end, middle end dan back end.
Intinya, unit kerja front end memiliki tugas mencari nasabah (marketing),
menganalisis dan memproses proposal kredit yang masuk serta memberikan
persetujuan kredit. Unit kerja front end juga bertanggung jawab menjaga exist
portfolio kredit sedemikian rupa sehingga tetap dalam kondisi baik, melakukan
kunjungan rutin kepada nasabah serta menganalisis kondisi usaha nasabah secara
teratur dan melaksanakan deteksi dini (early warning) terhadap permasalahan yang
mungkin muncul agar dapat mencegah suatu bank mengalami kerugian.
Sementara, unit kerja middle end memiliki tugas dan tanggung jawab membantu unit
bisnis dengan cara menyediakan berbagai macam infrastruktur perkreditan, seperti:
kebijakan dan prosedur secara mendetail; sistem kewenangan memutus kredit; sistem
pemutusan kredit secara bersama antara unit bisnis dan risk management; tata cara
penarikan kredit dan sistem administrasi kredit; alat (tools) analisis kredit (seperti:
sistem rating dan scoring; prosedur baku analisis kredit; analisis early warning signal
[EWS]); pengendalian risiko konsentrasi dan melakukan monitoring terhadap kualitas
kredit dalam portofolio suatu bank. Sedangkan, unit kerja back end bertanggung jawab
dalam hal menyelesaikan kredit bermasalah (recovery). Pada dasarnya, tugas dan
tanggung jawab bagian recovery adalah menentukan langkah penyelamatan dan/atau
The Fundamentals of GRC 73