Page 81 - Sejarah Peradaban Maritim_eBook
P. 81
Salah saorang peneliti bernama F.M. Bila melihat letaknya, besar kemungkinan bila
Schnitger yang meneliti di situs Candi Muara ketangka yang ada di tengah dan dikelilingi negeri
Takus menyebutkan adanya bukit ketangka di lama merupakan sebuah pusat dari pemerintahan,
sebelah timur. Ditambah pula penelitian dari atau bahkan bisa dikatakan ketangka merupakan
Yzerman yang menemukan juga kepingan emas sebuah kerajaan.
dan sisa tembok berlapis-lapis dari Muara Takus
Letak geografis ketangka memiliki ciri sama
sampai Bukit Basurat yang menempatkan bukit dengan kerajan-kerajaan kuno yang tumbuh dan
ketangka berada dalam lingkup tembok tersebut.
Melihat keadaan tersebut besar kemungkinan bila berkembang serta berdekatan dengan tepian air
sungai, dalam hal ini sungai kampar kanan. Bagi
ketangka memiliki hubungan dengan Muara Takus
dan bahkan bisa jadi ketangka merupakan suatu masyarakat Pulau Sumatera, sungai memiliki arti
yang sangat penting. Sungai bukan hanya sebagai
pusat pemerintahan dan Muara Takus merupakan
bagian dari ketangka. Memang kini Muara Takus tempat melakukan aktivitas keseharian, namun juga
menjadi sarana transportasi dan urat nadi penunjang
lebih dikenal dari ketangka, karena belum pernah
ada penelitian atau penggalian yang serius untuk ekonomi. Bila melihat adanya peninggalan-
peningalan kuno sangat dimungkinkan pernah
mengungkap lebih mengenai kerajaan ketangka.
Hal ini karena peninggalan kerajaan ketangka adanya aktivitas maritim didaerah tersebut. Adanya
temuan Candi Muara Takus, Perahu Bergerai,
telah terkubur di dalam tanah.
Batu Bersurat, dan Batu Undang menunjukan
ketangka sendiri memiliki beberapa arti, bila peran sungai sebagai pusat pemukiman. Semua
menurut penduduk lokal ketangka biasa disebut peninggalan bersejarah tersebut berada dipinggiran
juga katangko atau kelanko yang merupakan sungai kampar kanan dan diduga merupakan
nama sebuah bangunan berbentuk stupa. Motif peninggalan kerajaan kerangka. Tutur cerita rakyat
bangunan itu kemudian dijadikan potif anyaman di daerah Muara Takus sampai Batu Basurat, bahwa
yang disebut katang atau katang-katang yang kerajaan ketangka ini lebih tua dari Muara Takus,
berfungsi sebagai tempat menyimpan benda bahkan bisa dikatakan pula bila Muara Takus adalah
berharga. Sedangkan kelangko memiliki arti peninggalan dari kerajaan kertangka.
tempat suci atau tumpuan. Ada pula pendapat
bahwa ketangka berasal dari kata kerangko yang Jaringan Ketangka Masa Awal
berarti bukit tinggi tempat pengintai. Menurut Daerah pesisir pulau Sumatera terutama daerah
W.J.D Van Muelen asal katanya adalah kalanka, pesisir pantai timurnya sejak dahulu telah menjadi
dari kata kala (waktu tengah hari) dan anka (liku, bandar-bandar lalu lintas perdagangan laut
ukiran dan sebagainya). internasional. Dalam perjalanan waktu bandar-
126
bandar tersebut terus berkembang semakin pesat.
Letak geografis yang strategis menjadi faktor
Berdasarkan informasi-informasi sebelumnya pendukung semakin majunya bandar-bandar
dapat kita simpulkan ketangka berada diantara dagang di Sumatera. Sungai-sungai besar dan lebar
Muara Takus dan Batu Besurat, merupakan tempat yang mengalir sampai ke pedalaman serta muara
tertinggi pula di area Muara Takus dan Muara yang dekat dengan laut selat Malaka, membuat
Mahat. Dibagian barat dan timurnya terdapat lintas air menjadi salah satu bagian penting
nama-mana tempat negeri lama seperti Duo koto, dalam membangun keterhubungan antar daerah
koto Tuo, koto Sorik, koto Gundo, Minawa, dan di Sumatera, termasuk wilayah riau dan daerah-
Gulamo. Selanjutnya di bagian utara dan selatan daerah pedalaman lainnya.
terdapat koto dalam, shindu dan yang lainnya.
127
80