Page 84 - Sejarah Peradaban Maritim_eBook
P. 84
Muara Takus merupakan pelabuhan penting Di Muara Takus inilah saudagar-saudagar
Sriwijaya sebab perkebunan lada berada di daerah asing mengambil atau memuat barang
ini, tepatnya di daerah sepanjang aliran sungai dagangannya seperti lada dan yang lainnya. Di
kampar kiri dan kampar kanan. Di sepanjang pelabuhan ini pula dibongkar barang-barang
sungai itu lada dihasilkan di daerah kuntu, kuatan dari Timur Tengah, India dan Cina (porselin).
dan Senggigi, daerah aliran sungai Inderagiri Pengawasan dan kontrol lalu lintas laut sangat
bagian hulu. Daerah Inderagiri bagian hulu juga efektif dilakukan dari Muara Takus. Dalam rangka
menghasilkan beberapa komoditas dagangan menambah pengawasaan maka dibuat pula pos
seperti emas, buah pala, gading gajah, gambir dan penjagaan di pulau karimun.
134
yang lainnya.
Riau Pada Masa Pasca Sriwijaya
Hubungan dagang antara daerah kampar, Pasca berakhirnya kekuasaan Sriwijaya di Pulau
kuantan dan Sengigi telah terjalin cukup lama Suamtera, munculah beberapa kerajaan Melayu di
melalui sungai, langsung menghubungkan daerah Riau. kerajaan-kerajaan Melayu tersebut
daerah sekitar (Muara Lembu saat ini) dengan ialah:
sungai kampar. Hubungan tradisional dengan
menggunakan sungai sampai saat ini masih a)kerajaan Bintan/Tumasik dan Melaka
digunakan oleh sebagian masyarakat. Menurut b)kerajaan kandis/kuantan
cerita pada masa dahulu jung-jung dari pedagang c)kerajaan Gasib
Cina dan kapal-kapal Arab datang langsung ke d)kerajaan krintang dan Inderagiri
Muara Lembu untuk mencari lada. 133
e)kerajaan Rokan
Daerah sungai Siak Hulu, yaitu Petapahan, f)kerajaan Segati
menghasilkan komoditas emas dan timah. Bila g)kerajaan Pekan Tua
dilihat dari letaknya Petapahan dapat lebih mudah 135
dipantau dari Pelabuhan Muara Takus. Sebeb dari h)Pemerintahan Andiko Nan 44/kampar
Teratak Buluh di pinggir sungai kampar dengan Bila melihat dari kitab Negarakertagama
melalui sungai Senapelan orang dapat berlayar karangan Mpu Prapanca, ada beberapa daerah
sampai ke sungai Siak (di Pekanbaru saat ini), lalu di Sumatera yang masuk kedalam kekuasaan
menuju daerah tapung dan Petapahan. Majapahit. Dalam kitab tersebut disebutkan nama
Dari penjelasan di atas dapat kita lihat bahwa kerjaan krintang (Inderagiri Hilir), kandis, Siak,
136
pegawasan dan kontrol terhadap daerah penghasil kampar dan Rokan. Bila diperhatikan secara
lada di sekitar Muara Takus yang menjadi Bandar seksama lokasi dari kerajaan-kerajaan yang
niaga dan juga pusat pemerintahan Sriwijaya disebutkan dalam Negarakertagama berada di
sangat mudah untuk dilakukan. Di Muara Takus sekitaran aliran sungai-sungai besar di Riau. Hal
masih terdapat memori kolektif dari masa lalu ini membuktikan bahwa sungai-sungai yang ada
yang menjadi nama sebuah sungai yaitu sungai di Sumatera, khususnya Riau, memiliki fungsi dan
Jongkong (Jong) suatu tempat penambatan jung- peran yang sangat vital dalam membentuk pola
jung pada masa Sriwijaya. Nama tempat ini hubungan. Tidak hanya sebagai alat trasportasi,
menjadi pertanda kuatnya dugaan bila di daerah akan tetapi sebagai penunjang ekonomi dan
ini di masa lalu telah ramai dengan kegiatan pembentuk pola kekuatan politik. Dengan
perniagaan. demikian dapat dipahami jika pusat pemerintahan
tidak bisa lepas atau terlalu jauh dari sungai. Meski
83