Page 86 - Sejarah Peradaban Maritim_eBook
P. 86
pedagang dari Arab, Persia, Gujarat, Cina dan Nusantara. Hal ini dapat diketahui dari berita
139
yang lainnya. I’Tsing, salah saeorang biksu Cina, yang pernah
berkunjung ke Sriwijaya pada abad ke-7. Negeri
Masuk dan berkembangnya Islam di Riau Cina pada masa itu dikuasi oleh dinasti Tang yang
tidak bisa dilepaskan dari keterkaitannya dengan memainkan peran besar dalam penyebaran agama
bandar-bandar dagang yang ada di Nusantara. Budha ke Nusantara. Cina adalah juga kekuatan
Bandar dagang atau pusat dari perniagaan yang yang menghidupkan hubungan dagang dengan
ada di Nusantara menjadi pintu masuk agama daerah sekitar Selat Malaka. Saudagar-saudagar
Islam dan mulai muncul menjadi komunitas- Cina menguasai monopoli rempah-rempah
komunitas muslim di daerah pesisir. Hal ini seperti lada dari Riau untuk dikirim kedaerah
138
bisa dilihat dari peninggalan sisa-sisa kerajaan arab dan Timur Tengah. Pada saat yang sama,
140
atau komunitas muslim di Pulau Sumatera, Jawa, juga di Abad ke-7, dinasti Umayyah yang sedang
Maluku, Sulawesi, kalimantan, dan yang lainnya berkuasa di daerah Jazirah Arab berusaha pula
yang berada di daerah pesisir atau yang berdekatan untuk memperlihatkan pengaruhnya dengan
dengan Bandar Niaga.
mencoba melepaskan ketergantungan komoditas
kembali ke daerah Riau, bila melihat dari rempah dari saudagar Cina. Dinasti Umayyah
letak geografis Riau berada di daerah yang memanfaatkan pedagang-pedagang Persia yang
sangat strategis dengan memiliki pulau-pulau berada di bawah kekuasaan dinasti ini dan sudah
di perlintasan Selat Malaka dan daerah sungai beragama Islam untuk membeli komoditas lada
cukup lebar dan panjang. Untuk menjangkau langsung ke daerah penghasilnya di daerah
141
daerah-daerah tersebut hampir dipastikan harus kampar, Riau. Interaksi pedagang Persia yang
menggunakan perahu atau kapal sebagai alat sudah memeluk Islam dengan penduduk lokal
transportsi maupun pengangkut barang niaga, Riau yang masih beragama Budha merupakan
hal ini menjadi bukti adanya kehidupan aktivitas sentuhan awal Islam di bumi Riau.
maritim di daerah Riau.
Datangnya pedagang-pedagang Persia
Hubungan dagang yang telah terjalin dengan langsung ke daerah penghasil rempah di
negeri Arab, Persia, Gujarat dan Cina sebenarnya Riau membuat saudagar-saudagar Cina yang
sudah dimulai dari abad 5 dan 6. Hanya saja belum sebelumnya memonopoli penjualan rempah-
begitu ramai sampai akhirnya kerajaaan Sriwijaya rempah ke daerah Timur Tengah merasa
tampil sebagai penguasa daerah Selat Malaka dan terancam. Hal ini karena jalur penjualan rempah-
sekitarnya. Selain sebagai bagian jalur perdagangan rempah tidak lagi melalui jalur darat dari Cina
dari Arab menuju ke Cina, ternyata Riau juga menuju Timur Tengah namun langsung melalui
memiliki komoditas yang laku di pasaran pada Teluk Persia melalui jalur laut dan terus menyebar
masa itu yaitu komoditi lada. Adanya komoditi ke Timur Tengah. keadaan tersebut membuat
itu semakin membuat ramai para pedagang yang negeri Cina yang dikuasai oleh Dinasti Tang
singgah di Bandar Riau. dengan dukungan angkatan lautnya di tahun 720
M melancarkan strategi memonopoli penjualan
Abad ke-7 saat Islam mulai lahir di daerah rempah. Strategi itu diwujudkan dengan cara
Jazirah Arab, bersamaan pula dengan semakin mengusir para pedagang Persia dan Arab yang
kuatnya kerajaan Sriwijaya yang sedang masih melakukan kegitan perdagangan lada di
mengembangkan agama Budha. Sriwijaya bahkan daerah kampar, Riau. 142
menjadi pusat dari penyebaran agama Budha di
85