Page 45 - al abidin ED 97 mini_Neat
P. 45
kelam Afrika Selatan, akan tetapi hal ini juga seorang perempuan kulit hitam. Celaan tersebut
telah diajarkan oleh Rasul kita, Muhamamad keluar dari Abu Dzharr ini akibat Abu Dzharr
Saw., yang telah berjuang menghapuskan segala merasa berasal dari suku yang lebih terpandang.
bentuk diskriminasi dan rasisme. Saat Rasulullah mendengar hal tersebut, beliau
Isu rasisme baru-baru ini kembali mencuat pun menegurnya dengan mengatakan perbuatan
di Amerika Serikat. Hal ini dipicu dengan Abu Dzharr tersebut adalah perilaku orang-
kematian seorang pria kulit hitam Afrika- orang Jahiliyah yang tercela.
َ
َّ
َ
Amerika bernama George Floyd di tangan ُ َ َ َ َ َ َ ْ َ ُ َّ َّ َ َّ َّ َّ ّ َ َ ْ َ
seorang polisi kulit putih di Minneapolis. Lalu, ل لاق ملسو ِهيلع للا لص بلنا نأ رذ بأ نع
ِ
ٍ
ِ
َ
َ
َ
َ
َّ
َ
ْ َ
ْ
َ َّ َ
َ َ َ ْ
ْ ُ ْ
َ ْ
ْ
bagaimana Islam memandang Rasisme ini? نأ لِإ دوسأ لو رحأ نِم ي ِ ب سيل كنإف رظنا
َ َ ْ
Allah swt. Berfirman dalam Al Qur’an Surat ٍ ْ ِ َ
َ َ ُ ُ ْ َ
Al Hujurat ayat 13 : .دحأ هاور .ىوقتب هلضفت
ِ
َ ْ ُ َ َ َ ْ ْ ُ َ ْ َ َ َّ ُ َّ َ ُّ َ َ
ثنأو ركذ نِم مكانقلخ انِإ سالنا اهيأ اي Dari Abu Dzar r.a. bahwasannya Nabi
ٍ َ saw. bersabda kepadanya, “Perhatikanlah!
ْ
َ
َ
ْ ُ َ َ ْ َّ ُ َ َ َ َ َ ً ُ ُ ْ ُ َ َ َ َ
مكمركأ نِإ اوفراع ِ ل لئابقو ابوعش مكانلعجو Sesungguhnya kamu tidak lebih baik dari orang
ِ
ٌ َ ٌ َ َ َّ َّ ْ ُ َ ْ َ َّ َ ْ yang berkulit merah dan tidak juga dari orang
)13( يبخ ميِلع للا نِإ مكاقتأ ِللا دنِع yang berkulit hitam kecuali jika kamu melebihi
ِ
mereka dalam bertaqwa.” (H.R. Ahmad)
Wahai manusia! Sungguh, kami telah
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan Dalam khotbah terakhir Rasulullah di
seorang perempuan, kamudian Kami jadikan Gunung Arafat pada tahun 632 silam,
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar beliau juga memberikan nasihat untuk
kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling menjunjung tinggi kesetaraan antar-etnis
mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang bahwa yang membedakan manusia di mata
yang paling bertaqwa. Sungguh, Allah Maha Allah hanya ketakwaan.
Mengetahui, Maha Teliti. “Hai manusia, sungguh Tuhanmu hanya satu,
Pada ayat tersebut Allah swt. telah bapakmu hanya satu, maka tiada kemuliaan orang
mengingatkan kepada kita bahwa perbedaan Arab atas orang asing, orang berkulit hitam atas
adalah sebuah keniscayaan yang telah diatur orang yang berkulit merah, kecuali dengan takwa.”
oleh-Nya. Allah Swt memang sudah menseting (HR. Ahmad)
makhluk-Nya terdiri dari bangsa dan suku yang Tidak membanding-bandingkan warna kulit
berbeda-beda. Bahkan dalam satu negara pun pun diajarkan langsung oleh Nabi saw. lewat
terdiri dari banyak suku, bahasa, dan tradisi sikap beliau kepada salah satu sahabatnya yang
yang berbeda-beda. Seperti di negara Indonesia, berwarna kulit coklat pekat. Yakni, Bilal bin
dari Sabang sampai Merauke banyak sekali Rabbah; sahabat beliau berbangsa Etiopia. Nabi
beragam suku dengan ciri khasnya masing- saw. sangat memuliakannya, bahkan ia dinobatkan
masing. Perbedaan itu merupakan rahmat dari sebagai muadzin pada masa itu disebabkan karena
Allah swt. agar kita dapat saling mengenal dan suaranya yang sangat merdu sekali.
toleransi satu sama lain. Bukan untuk saling Demikianlah, Islam sangat menolak
mengejek, membanding-bandingkan, atau rasisme. Semua perbedaan itu takdir Allah swt.
mengadu satu dengan lainnya. yang menjadi rahmat bagi kita dengan saling
Terkait dengan larangan rasisme; khususnya mengasihi, bukan menjadi laknat dengan
yang berhubungan pada masalah perbedaan saling mencaci. Dan pada hakikatnya semua
warna kulit. Nabi saw. sendiri telah mengajarkan di hadapan Allah swt. itu sama, baik yang
kepada kita agar tidak membanding-bandingkan kulitnya putih, sawo matang, coklat, maupun
warna kulit. terdapat sebuah kisah dalam Shahih hitam. Hanya ketaqwaanlah yang membedakan
al Bukhari di mana Rasulullah Saw membela antara satu dengan lainnya. Wa Allahu a’lam bis
Bilal bin Rabah, budak kulit hitam yang juga shawab. □ddp
seorang muazin, setelah Abu Dzharr Al-Ghifari, Sumber: BincangSyariah.Com
sahabat Nabi, mencelanya dengan sebutan putra
| Edisi 97 Juli 2020 | Dzulqo’idah 1441 H 27