Page 75 - Pembelajaran Vokasi di Perguruan Tinggi - Agunawan Opa
P. 75

3.  Kebijakan pemerintah harus kondusif untuk menggerakkan sektor
                        swasta agar meningkatkan investasi di sektor pendidikan.
                     4.  Semua  kegiatan  pemerintah  berorientasi  pada  penciptaan
                        lapangan  kerja  dengan  mengutamakan  pendekatan  pendidikan
                        dan pelatihan vokasi yang baru dan inovatif.
                     5.  Memperkuat  teknologi  sebagai  alat  pemerataan  baik  daerah
                        terpencil maupun kota besar untuk mendapatkan kesempatan dan
                        dukungan yang sama untuk pembelajaran. (Tempo, n.d.)

                            Hal  ini  berarti  bahwa  pemerintah  yang  dalam  hal  ini
                     Kementerian  Pendidikan  dan  Kebudayaan  mendukung  penuh
                     penerapan  pendidikan  vokasi  di  berbagai  lembaga  pendidikan.
                     Selama ini pendidikan vokasi kurang mendapat perhatian dan menjadi
                     pilihan  kedua  saat  melanjutkan  pendidikan.  Namun  perlahan  sejak
                     periode  pertama  pemerintahan  Presiden  Joko  Widodo,  pandangan
                     tersebut mulai berubah. Pendidikan vokasi mulai mendapatkan tempat
                     di  hati  masyarakat  dan  tidak  lagi  menjadi  pilihan  kedua.  Hal  itu
                     dikarenakan mulai dilakukannya revitalisasi pendidikan vokasi.

                            Bahkan untuk memaksimalkan hal tersebut, Pemerintah telah
                     mengeluarkan  kebijakan,  yang  tertuang  dalam  Peraturan  Presiden
                     Republik  Indonesia  Nomor  82  Tahun  2019  tentang  Kementerian
                     Pendidikan dan Kebudayaan. Perubahan yang paling mendasar dalam
                     Perpres  itu  adalah  adanya  Direktorat  Jenderal  Pendidikan  Vokasi
                     (Ditjen Pendidikan Vokasi) di Kemendikbud. Sebelumnya, pendidikan
                     vokasi di bawah Direktorat Jenderal lainnya, seperti Direktorat Sekolah
                     Menengah Kejuruan (SMK) di Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah,
                     maupun Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan di bawah Ditjen
                     Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat.

                            Keberadaan Ditjen Pendidikan Vokasi sendiri bertujuan untuk
                     menyiapkan  sumber  daya  manusia  yang  siap  menghadapi  era
                     Revolusi Industri 4.0, yang membutuhkan tenaga-tenaga terampil yang
                     ahli dibidangnya.

                            Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
                     Nomor  9  Tahun  2020  Tentang  Perubahan  Atas  Peraturan  Menteri



                                                      64
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80