Page 80 - Pembelajaran Vokasi di Perguruan Tinggi - Agunawan Opa
P. 80

situasional, tergantung situasi dan lingkungan. Nilai bersifat relatif
                        terhadap  waktu,  tempat  dan  keadaan.  Terhadap  nilai-nilai  lama
                        yang terus dipertahankan dan tidak lagi memadai, perlu dilakukan
                        uji  ulang  atas  asumsi-asumsi  yang  mendasarinya.  Keberadaan
                        konsep  kegunaan  dan  fungsi  bagi  pragmatisme  tidak  membuat
                        bahwa  nilai-nilai  etika  menjadi  relatif  dan  batal.  Sebaliknya,
                        dipandang bahwa tidak ada konsep etika yang mengikat manusia
                        secara universal.
                     4.  Logika
                               Logika  terkait  dengan  kemampuan  menjawab  dengan
                        alasan yang benar dan dapat diterima akal fikiran.

                            Teori filsafat terkait dengan pendidikan vokasi dapat dilihat dari
                     dasar  pemikiran  filosofis  seperti  paham  idealisme,  realisme,
                     pragmatisme,  eksistensialisme,  dan  analisis  filosofi  sebagai  dasar
                     pengembangan pendidikan vokasi yaitu: (Rika Riwayani, 2019)

                     a)  Aristoteles (322-384), seorang filosofis aliran realisme. Aristoteles
                        memiliki  pandangan  yang  menjelaskan  sumbangan  moral
                        terhadap  kehidupan  yang  layak  bagi  manusia.  Aristoteles
                        mempertimbangkan alam (nature), kebiasaan (habbit), dan alasan
                        (reason)  merupakan  tiga  hal  penting  yang  dapat  memperkuat
                        dalam  proses  pendidikan.  Sebagai  contoh,  pengulangan
                        merupakan  kunci  untuk  mengembangkan  kebiasaan  yang  baik.
                        Aristotel  menekankan  keseimbangan  antara  aspek  teori  dan
                        praktik dalam mengajar.
                        Pandangan  aliran  realisme  bahwa  kenyataan  merupakan  tujuan
                        yang disusun berdasarkan hukum alam, pengetahuan merupakan
                        sensasi dan abstrak, serta nilai merupakan harga mutlak dan abadi
                        sesuai hukum alam.
                     b)  George  Wilhelm  Frederich  Hegel  (1770-1831),  seorang  filosofis
                        Jerman yang memiliki aliran idealisme. Hegel mempercayai bahwa
                        pembelajaran  logika  merupakan  penyelidikan  dalam  susunan
                        mendasar  terhadap  suatu  kenyataan  itu  sendiri.  Menurunya,
                        semua  logika  dan  realitas  merupakan  dialektis  dalam  prilaku.
                        Dalam  pandangannya,  pemikiran  manusia  bergerak  dari  thesis-



                                                      69
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85