Page 5 - e-modul bab 8 PAI
P. 5

c. Hadiyyah (gratifikasi)
                          Hadiyyah (hadiah) dalam fikih Islam juga disebut hibah, yaitu
                   pemberian sesuatu kepada orang lain atas dasar kerelaan dan tanpa
                   mengharap  sesuatu  apapun  selain  ridha  Allah.  Pada  dasarnya
                   pemberian  hadiah  seperti  ini  merupakan  hal  yang  diperbolehkan,

                   bahkan  dianjurkan  dalam  Islam.  Dalam  sebuah  hadis,  Rasulullah
                   SAW bersabda:

                                                                                      ِ
                                                                                ِ
                                                                                            ِ
                                                               ِ
                                                                 رو     ا      حو            ْ    ة   ا   ْ      ن     اود
                                                                                    َ  ُ
                                                                                             َ
                                                                                                    َ
                                                                  ُ
                                                                                       َ
                                                                        ََ
                                                                                                َْ َ
                                                                             ُ َ
                    “Saling memberi hadiahlah kalian, sesungguhnya hadiah itu dapat melunakkan
                    hati yang keras” (HR. Al-Tirmidzi).

                          Pemberian  hadiah  menjadi  haram  hukumnya  jika  untuk
                   kepentingan  tertentu,  seperti  memberi  hadiah  kepada  pejabat,
                   atasan,  atau  penguasa  untuk  mendapatkan  keuntungan.  Hadiah
                   seperti ini disebut juga dengan gratifikasi, yaitu uang hadiah kepada
                   pegawai  atau  pejabat  di  luar  gaji  yang  telah  ditentukan  untuk
                   memuluskan proyek dan sebagainya. Rasulullah SAW melarang jenis
                   hadiah (gratifikasi) seperti ini dengan menyatakan,

                    “Hadiah bagi para pekerja adalah ghulul (korupsi)” (HR. Ahmad).

                          Pemberian  hadiah  (persembahan)  kepada  pejabat  atau atasan
                   merupakan  salah  satu  bentuk  korupsi  yang  banyak  dilakukan  di
                   Indonesia.  Bentuknya  bisa  bermacam-macam;  tanah  yang  luas,
                   perhiasan,  rumah  mewah,  uang  tunai  dan  sebagainya  (Mas‟udi,

                   2004).

                   d. Sariqah (pencurian)
                          Sariqah berasal dari bahasa Arab saraqa-yasriqu yang berarti
                   “mencuri”.  Termasuk  dalam  kategori  mencuri  adalah  merampok,
                   merampas,  mencopet,  dan  memalak.  Tindak  pencurian  merupakan
                   salah satu bentuk dari tindak pidana korupsi karena pada hakikatnya
                   korupsi  adalah  mencuri  atau  “ngemplang”  uang  negara,  uang

                   perusahaan, uang organisasi, atau uang orang lain tanpa alasan yang
                   sah.  Dalam  hukum  Islam  perbuatan  mencuri  termasuk  dalam
                   kategori  dosa  besar  yang  dalam  batas  tertentu  pelakukan  harus
                   dihukum dengan cara dipotong tangannya.

                   e. Khiyanah (khianat/kecurangan)

                          Khiyanah  (khianat)  adalah  perbuatan  tidak  jujur,  melanggar
                   janji,  melanggar  sumpah  atau  melanggar  kesepakatan.  Ungkapan
                   khianat  juga  digunakan  untuk  seseorang  yang  melanggar  atau


                                                           4
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10