Page 10 - e-modul bab 8 PAI
P. 10

faktor  budaya,  (3)  faktor  kebiasaan  dan  kebersamaan,  dan  (4)
                   penegakan hukum yang lemah.
                   a. Adanya Kesempatan dan Sistem yang Rapuh
                          Salah  satu  sebab  seseorang  melakukan  tindak  pidana  korupsi
                   adalah adanya kesempatan dan peluang serta didukung oleh sistem

                   yang kondusif untuk berbuat korupsi, antara lain karena tidak adanya
                   pengawasan yang melekat  dari atasan, atau terkadang justru atasan
                   mengharuskan  seseorang  untuk  berbuat  korupsi.  Hal  ini  bisa  juga
                   terwujud  dalam  bentuk  sistem  penganggaran  yang  memang
                   mengharuskan  seseorang  berbuat  korupsi,  seperti  diperlukannya
                   uang  pelicin  agar  anggaran  kegiatan  disetujui,  atau  diperlukannya
                   uang setoran kepada atasan di akhir pelaksanaan kegiatan.

                   b. Faktor Budaya

                          Adalah  sebuah  kebiasaan  bagi  orang  Indonesia  bahwa  setiap
                   seseorang  menjadi  pejabat  tinggi  dalam  sebuah  lembaga  pemerin-
                   tahan, maka yang bersangkutan akan menjadi sandaran dan tempat
                   bergantung  bagi  keluarganya.  Akibatnya  dia  diharuskan  melakukan
                   perbuatan       korupsi      untuk      memenuhi         kebutuhan-kebutuhan
                   keluarganya  tersebut,  apalagi  jika  permintaan  tersebut  berasal  dari
                   orang yang sangat berpengaruh bagi dirinya, seperti orang tua. Selain
                   itu  dalam  budaya  kita,  seseorang  akan  dianggap  bodoh  bila  dia
                   memiliki  jabatan  penting  tapi  tidak  mempunyai  penghasilan  lain

                   selain  penghasilannya  resminya.  Akibatnya  ia  “dipaksa”  untuk
                   melakukan korupsi.

                   c. Faktor Kebiasaan dan Kebersamaan
                          Fakta  menunjukkan  bahwa  sangat  banyak  pejabat,  kepala
                   daerah atau wakil rakyat yang diadili di pengadilan karena melakukan
                   korupsi  secara  berjamaah.  Nampaknya  korupsi  telah  menjadi
                   kebiasaan  yang  tidak  perlu  diusik  dan  dipermasalahkan.  Akhirnya

                   terjadilah  pembiasaan  terhadap  perbuatan  yang  salah.  Padahal
                   seharusnya kita membiasakan yang benar dan bukan membenarkan
                   yang biasa tapi salah.  Apalagi perbuatan salah itu merugikan banyak
                   orang  dan  menjadi  masalah  serius  bagi  bangsa  Indonesia  seperti
                   korupsi.

                   d. Penegakan Hukum yang Lemah
                          Salah  satu  penyebab  orang  tidak  takut  korupsi  adalah

                   kenyataannya tidak ada sanksi hukum yang jelas bagi pelaku korupsi.
                   Padahal  hukuman  terhadap  mereka  telah  diatur  dalam  berbagai
                   peraturan  perundang-undangan  yang  berlaku.  Tetapi  karena



                                                           9
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15