Page 8 - e-modul bab 8 PAI
P. 8
yang seharusnya hanya sebagai wasilah (perantara) berubah menjadi
ghayah (tujuan akhir) (Mustofa, 2004). Dengan memandang dunia
sebagai tujuan akhir, seseorang akan berlomba-lomba mengum-
pulkan harta benda sebanyak-banyaknya dengan cara apapun, tidak
peduli halal atau haram. Nabi SAW menegaskan bahwa cinta dunia
adalah pangkal segala kejahatan (HR. Al-Baihaqi). Dalam hadis lain,
Nabi SAW bersabda:
ٍ
ِِ
ٍ ِ
ه غ َ ُ ٍ َ ث ل َ ٍ ُ ا ه ا ِ إ ع ا ح َ َ
َ
َ
ُ
ُ َ َ
ُ َْ
َ
ُ
َ
َ
َ
َ َ
ُ
َ
ِ
) ا هاور ( . ه ع َ َ ٍ شو ه كر َ ٍ و
ُ
َ
ُ
َ
َ
ََ
ُ
َ ُ
ُ َ
َ
“Jika cinta dunia telah menjangkiti hati manusia, maka Allah mengujinya dengan
tiga hal: angan-angan yang tidak pernah tercapai, kefakiran yang tidak pernah
tercukupi, dan kesibukan yang selalu melelahkan.” (HR. Al-Dailami)
b. Sikap Tamak dan Serakah
Tamak dan serakah merupakan dua sikap yang sering
mengakibatkan umat manusia mengalami kehinaan dan kehancuran,
sebab kedua sikap ini mengantarnya kepada sikap tidak pernah puas
dan tidak pernah merasa cukup, meskipun harta yang dimilikinya
melimpah ruah. Para koruptor umumnya bukan orang-orang miskin,
tetapi orang-orang kaya yang bergelimang harta. Sikap serakahlah
yang menjadikan mereka tidak pernah puas untuk menumpuk
kekayaan. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW.:
ن داو ن و ل داو مدآ ن
ىر ا ( ور ها ب ع ا ب و با ا إ مدآ ا ف ج و
) و
“Seandainya anak adam mempunyai satu lembah harta, niscaya dia akan
mencari yang kedua, dan seandainya dia telah punya yang kedua, niscaya dia
akan cari yang ketiga. Dan tidaklah dapat memenuhi perut anak adam kecuali
tanah (kematian). Dan Allah menerima taubat hamba-Nya yang mau bertobat”
(HR. Bukhari dan Muslim).
c. Sikap Hidup Konsumtif dan Hedonis
Sikap konsumtif adalah sikap berlebih-lebihan dalam
mengkonsumsi atau membelanjakan harta tanpa peduli pada nasib
orang lain. Sementara hedonis adalah sikap yang menganggap
kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam
hidup. Dengan dua sikap tersebut manusia tidak segan menghalalkan
7