Page 9 - e-modul bab 8 PAI
P. 9
segala cara, termasuk korupsi, untuk mendapatkan harta yang
berlimpah. Harta yang berlimpah inipun tidak memberi rasa puas, ia
selalu merasa kurang setiap saat. Nabi SAW bersabda.
ناو ضر عأ ، نإ ة ا عو ة ا عو ر ا عو ر ا ع س
) ج ا هاور . ( ط
“Rasulullah SAW bersabda: Celakah hamba dinar dan hamba dirham, hamba
permadani, dan hamba baju. Apabila ia diberi maka ia puas dan apabila ia tidak
diberi maka iapun menggerutu kesal” (HR. Ibnu Majah).
d. Pemahaman Agama yang Dangkal
Meskipun sebagian besar penduduk Indonesia beragama Islam,
tetapi kasus korupsi masih terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar pelaku korupsi itu adalah orang Islam.
Padahal sesungguhnya shalat, salah satu ajaran agama Islam
yang terpenting, dapat mencegah seseorang dari perbuatan keji dan
munkar termasuk di dalamnya mencegah perbuatan korupsi. Namun
kenyataannya banyak orang yang rajin melaksanakan ibadah ritual
(seperti shalat, puasa, zakat, haji) tetapi mereka tetap melakukan
korupsi. Hal ini disebabkan oleh karena pelaksanaan ajaran agama
itu tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan sekaligus tidak
mendalami makna yang terkandung dalam ibadah itu. Ibadah yang
mereka laksanakan baru sebatas ibadah ritual seremonial (bersifat
upacara), belum teraktualisasi dalam kehidupan.
e. Hilangnya Nilai Kejujuran
Kejujuran adalah aset yang sangat berharga bagi orang beriman
dan bertaqwa kepada Allah SWT, sebab kejujuran mampu menjadi
benteng bagi seseorang untuk menghindari perbuatan-perbuatan
munkar seperti perbuatan korupsi ini. Hanya saja nilai-nilai
kejujuran telah hilang dari pelaku-pelaku korupsi itu. Oleh karena
itulah maka sejak kecil dalam rumah tangga dan di sekolah
seharusnya ditanamkan nilai-nilai kejujuran kepada anak-anak. Nabi
SAW bersabda: “Katakanlah yang benar itu walau pahit sekalipun”
(HR. Ibnu Hibban)
2. Motif Eksternal
Selain motif internal, terdapat pula motif eksternal yang
mempengaruhi seseorang untuk melakukan korupsi. Motif eksternal
itu antara lain: (1) adanya kesempatan dan sistem yang rapuh, (2)
8